Lahan gambut merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk pembukaan kebun kelapa sawit jika ketersediaan lahan mineral terbatas. Setelah pembukaan lahan, lahan gambut tidak bisa langsung ditanami. Anda perlu merencanakan pembangunan tata air di lahan gambut yang merupakan infrastruktur penting untuk perkebunan kelapa sawit. Lalu apa saja yang perlu dibangun terkait dengan tata airnya?
Insight Arvis kali ini mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh tentang lahan gambut sebagai bakal calon perkebunan sawit. Cari tahu juga apa saja yang perlu dibangun dalam perencanaan pembangunan tata air di lahan gambut dengan menyimak penjelasannya berikut ini.
Lahan Gambut untuk Perkebunan Sawit
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, ada dua jenis lahan yang bisa digunakan untuk budidaya kelapa sawit. Jenis lahan yang pertama yaitu lahan mineral, yang kedua yaitu lahan gambut.
Mengingat terbatasnya lahan terutama lahan mineral, budidaya kelapa sawit bisa dilakukan di lahan gambut dengan memenuhi beberapa kriteria untuk menjamin kelestarian fungsi lahan gambut. Beberapa kriteria lahan gambut untuk perkebunan sawit masih menurut peraturan menteri yang sama dapat dilihat di sini: Penggunaan Lahan Gambut untuk Sawit, Ini Kriterianya
Selain beberapa kriteria yang perlu dipenuhi, lahan gambut juga memerlukan tata air yang baik. Pembangunan tata air di lahan gambut berkaitan dengan kanal buangan, saluran irigasi, jalan, dan jalur tanaman.
Pembangunan Tata Air di Lahan Gambut
Perkebunan kelapa sawit yang akan dibuka dengan menggunakan lahan gambut memerlukan tata air yang baik. Pembangunan tata air ini mencakup 4 hal: kanal buangan, saluran irigasi, jalan, dan jalur tanaman.
1. Kanal pembuangan
Berkaitan dengan pembangunan tata air di lahan gambut untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit, kanal pembuangan menjadi salah satu elemen penting yang perlu dibangun. Kanal pembuangan berfungsi untuk mengatur permukaan air tanah dan juga merupakan saluran utama di kebun. Ukuran kanal pembuangan yang direkomendasikan yaitu ± 4 meter untuk lebar atas, ± 3 meter untuk lebar bawah, dan 3 meter untuk kedalamannya.
2. Saluran irigasi
Saluran irigasi juga perlu dibuat pada lahan gambut yang akan dibuka untuk perkebunan kelapa sawit. Tujuannya yaitu untuk mengatur dan mempertahankan tinggi permukaan air tanah di areal pertanaman. Ada 3 saluran irigasi yang perlu dibuat, yaitu primer, tersier, dan sekunder.
- Primer
Saluran primer berfungsi mengalirkan air langsung ke daerah pembuangan akhir, antara lain, sungai dan/atau kanal; atau dapat berupa sungai kecil alami yang dibersihkan atau berupa saluran baru. Pada saluran ini, wajib membangun benteng dan pintu air pada areal pasang surut.
- Sekunder
Saluran sekunder merupakan saluran yang bermuara ke saluran primer. Fungsinya yaitu untuk menampung air dari saluran tersier dan juga sebagai batas blok. Jarak antar saluran sekunder disesuaikan dengan lebar blok.
- Tersier
Saluran tersier merupakan saluran yang bermuara ke saluran sekunder. Fungsinya yaitu untuk mengalirkan air ke seluruh saluran sekunder dan menampung air dari areal tanaman. Interval saluran tersier tergantung dari kondisi drainase di lapangan. Satu saluran digunakan untuk dua baris tanaman.
3. Jalan
Pembangunan tata air di lahan gambut juga berkaitan dengan pembuatan jalan. Jalan yang dibuat pada lahan gambut untuk perkebunan sawit harus memenuhi kriteria berikut ini:
- Pondasi jalan terbuat dari tanah galian, sedangkan perataan dan pemadatan menggunakan alat berat
- Pemadatan jalan dapat dilakukan dengan penyusunan batang kayu (gambangan) berdiameter 7 cm sampai dengan 10 cm
- Gambangan ditimbun dengan tanah mineral setebal 20 cm sampai dengan 30 cm, kemudian diratakan dan dipadatkan
- Alternatif teknologi pembangunan jalan di lahan gambut bisa dilakukan dengan teknologi geotekstil
- Pembuatan jalan panen sebagai sarana angkutan buah dilakukan bersamaan
- dengan pemadatan jalur tanam
4. Jalur Tanaman
Jalur tanaman yang dibuat perlu dipadatkan agar akar tanaman dapat menancap kuat di dalam tanah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kecenderungan tanaman tumbuh miring atau rebah. Pemadatan setiap jalur tanam dilakukan dengan cara mekanis.
Pembangunan tata air di lahan gambut sebagai bagian dari infrastruktur perkebunan sawit berkaitan dengan penggunaan perlengkapan, alat, dan juga pekerja. Semua data perlengkapan, alat, dan pekerja perlu dikelola dengan baik agar pembangunan tata air yang dilakukan berjalan dengan semestinya.
Jika Anda membutuhkan sebuah teknologi untuk mengelola semua data yang berkaitan dengan alat, perlengkapan, dan pekerja dalam pembangunan tata air, Anda bisa menggunakan E-Plantation Arvis.
Mengapa E-Plantation Arvis?
E-Plantation Arvis adalah sebuah sistem berbasis web dan mobile yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis khusus untuk membantu Anda mengelola operasional perkebunan kelapa sawit. Sistem ini memiliki banyak fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan kebun sawit Anda.
Anda bisa menggunakan E-Plantation Arvis untuk mengelola data alat dan perlengkapan. Sistem ini juga mempunyai fitur untuk mengelola semua data karyawan yang bekerja di kebun sawit Anda, termasuk data karyawan yang bekerja dalam pembangunan tata air.
Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini jika Anda tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.