Perkembangan teknologi saat ini sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor perkebunan. Ada banyak teknologi yang bisa digunakan untuk menunjang kelancaran operasional kegiatan kebun, salah satunya yaitu teknologi jaringan. Teknologi jaringan kebun sawit sendiri ternyata sudah ada beberapa macamnya dengan kegunaan dan fungsi masing-masing.
Insight Arvis kali ini ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih lanjut tentang apa saja teknologi jaringan kebun sawit yang bisa digunakan untuk memudahkan kegiatan operasional kebun. Cari tahu juga apa saja fungsi-fungsi dari masing-masing teknologi jaringan tersebut di sini.
Kegiatan Operasional Perkebunan Kelapa Sawit
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit meliputi persiapan lahan, persiapan bahan tanam, pembenihan, penanapan, pemeliharaan tanaman, sampai dengan kegiatan panen (production).
Kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit yang cukup banyak dengan luasan lahan sawit yang tidak kecil membuat banyak orang mencari cara agar kegiatan operasional pada kebun sawit berjalan lebih mudah. Hal ini menjadi alasan utama muncul berbagai macam teknologi dalam sektor perkebunan, termasuk teknologi jaringan kebun sawit. Apa saja teknologi jaringan yang bisa digunakan untuk perkebunan kelapa sawit?
Teknologi Jaringan Kebun Sawit dan Fungsinya
Beberapa teknologi jaringan kebun sawit yang bisa digunakan untuk kemudahan operasional kebun antara lain:
1. Tower Base Transceiver Station (BTS)
Menurut halaman situs Bakti Kominfo, Base Transceiver Station (BTS) sering disebut dengan stasiun pemancar. BTS merupakan salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi.
Banyak yang menganggap bahwa tower BTS adalah BTS itu sendiri. Faktanya, tower BTS adalah salah satu salah satu komponen dari perangkat BTS. Tower BTS memiliki panjang yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang ditargetkan.
Dalam praktiknya untuk sektor perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, BTS bisa menjadi infrastruktur jaringan yang membantu antar pekerja untuk saling berkomunikasi. Harapannya, produktivitas pekerja kebun dapat meningkat sehingga kegiatan operasional kebun berjalan lebih efektif dan juga efisien.
2. Satelit
Teknologi jaringan kebun sawit yang perlu Anda kenali lebih lanjut yaitu penggunaan satelit. Dilansir dari halaman situs Mertani, teknologi satelit adalah sistem pengiriman informasi atau data yang menggunakan satelit buatan yang ditempatkan di orbit bumi. Fungsi dari satelit yaitu sebagai penerima dan pengirim sinyal yang memungkinkan transmisi data.
Jika digunakan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit, teknologi satelit dapat membantu menyediakan beberapa macam data yang bermanfaat untuk menganalisis dan memantau lahan sawit. Data yang dihasilkan dapat berupa citra optik, radar, atau termal yang dikumpulkan oleh sensor di atas satelit. Untuk data berupa citra, informasi yang dihasilkan yaitu tentang kondisi tanah, vegetasi, air, dan berbagai parameter lingkungan lainnya.
Kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit merupakan kegiatan operasional yang membutuhkan pemantauan berkala pada cakupan yang luas. Dengan menggunakan satelit, Anda dapat mengetahui kondisi lahan dengan mudah. Anda juga bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data terkini yang didapatkan dari teknologi satelit.
3. Wireless Sensor Network
Teknologi jaringan kebun sawit lainnya yang bisa digunakan untuk kemudahan operasional kebun yaitu teknologi Wireless Sensor Network atau WSN. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Asian Journal of Scientific Research pada bulan January 2018 yang berjudul Wireless Sensor Network (WSN) Applications in Plantation Canopy Areas: A Review, WSN merupakan teknologi yang penting dalam sektor pertanian dan perkebunan.
Wireless Sensor Network atau WSN memberikan informasi real-time tentang kondisi tanah dan tanaman di lapangan sehingga pemilik atau pengelola kebun dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut. WSN lahir dari kombinasi penginderaan elektronik dengan komunikasi nirkabel.
Jaringan yang terbentuk pada WSN berasal dari sejumlah besar sensor nodes dimana setiap sensor node dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi fenomena fisik seperti kelembaban, pH, cahaya, panas, dan lain lain. Jaringan ini memiliki konsumsi daya yang rendah, biaya produksi yang rendah, ukuran sensor yang kecil namun multifungsi, dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam jarak pendek. Data yang dikumpulkan dari setiap sensor node kemudian dikirimkan ke perangkat lunak (software) untuk kemudian dianalisis.
WSN sangat cocok untuk digunakan pada sektor perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, terutama untuk pemantauan lingkungan area kebun, memantau kondisi tanaman, mengendalikan hama dan juga mendeteksi penyakit pada tanaman. Teknologi WSN memberikan harapan bagi para pemilik kebun untuk mendapatkan hasil kebun yang optimal.
4. LTE Device dengan Teknologi AI
Teknologi jaringan sendiri belum meluas secara keseluruhan di seluruh wilayah, termasuk wilayah yang banyak memiliki area perkebunan kelapa sawit. Sebuah perusahaan yang bernama LightsUp Network Solution Sdn Bhd yang menyediakan jasa layanan internet dan jaringan di Malaysia memberikan solusi untuk permasalahan tersebut dengan menyediakan perangkat LTE yang dilengkapi dengan teknologi AI.
Perangkat LTE dengan teknologi AI ini diklaim dapat membantu meningkatkan stabilitas jaringan internet (penerimaan sinyal dan bandwidth) sehingga komunikasi antar pekerja kebun bukan menjadi suatu masalah. Dengan teknologi ini, harapannya kegiatan operasional di perkebunan menjadi lebih lancar, efektif, dan juga efisien.
Selain beberapa teknologi jaringan kebun sawit yang sudah disebutkan di atas, Anda juga memerlukan sebuah teknologi yang dapat membantu Anda untuk mengelola semua data yang Anda dapatkan terkait dengan kondisi kebun (lahan dan tanaman). Salah satu sistem atau aplikasi terbaik yang dapat Anda gunakan untuk mengelola semua data terkait dengan perkebunan kelapa sawit Anda yaitu E-Plantation Arvis.
Artikel Terkait: E-Plantation Arvis, Aplikasi Terbaik untuk Mengelola Rencana Kerja Kebun Sawit Anda
Mengapa E-Plantation Arvis?
E-Plantation Arvis merupakan sebuah sistem berbasis web dan mobile yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis khusus untuk perkebunan kelapa sawit. Sistem ini hadir dengan berbagai macam fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan kebun kelapa sawit Anda.
Salah satu fitur terbaik dari E-Plantation Arvis adalah fitur offline mode. Fitur ini memungkinkan Anda sebagai pengguna (user) yang sedang berada di kebun tetap dapat memasukkan data (input) walaupun koneksi jaringan saat itu sedang buruk.
Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.