Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu tahapan penting dalam budidaya kelapa sawit. Tanaman sawit yang sudah tumbuh dan berkembang di kebun perlu dirawat dengan baik untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai yaitu penyakit ganoderma kelapa sawit. Bagaimana cara mengendalikan penyakit yang satu ini?
Tim Insight Arvis kali ini mengajak Anda mengenal lebih jauh tentang penyakit ganoderma kelapa sawit dan seperti apa cara mengendalikannya yang baik dan benar. Pengetahuan tentang penyakit tanaman ini sangatlah penting karena kondisi kebun sawit yang sehat menentukan hasil produksi kebun nantinya.
Sistem perkebunan untuk kemudahan cek kondisi kebun sawit? Hubungi tim Arvis di Whatsapp ini
Apa Itu Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit?
Menurut Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Executive Director of Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute, penyakit ganoderma kelapa sawit (busuk pangkal batang) merupakan salah satu jenis penyakit pada tanaman kelapa sawit yang wajib diwaspadai. Tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit ini tidak hanya akan rusak namun juga mengalami kematian.
Infeksi ganoderma pada tanaman kelapa sawit menyebar melalui kontak akar dan spora. Penyebaran melalui tanah juga dapat terjadi jika di dalam tanah pada lahan kebun terdapat inokulum (bakteri dan mikroba). Para peneliti sendiri berupaya untuk mengendalikan penyakit ini dengan beberapa teknik, seperti pengujian benih sawit anti atau toleran ganoderma.
Produsen benih kelapa sawit nasional biasanya menawarkan benih sawit yang toleran terhadap penyakit ganoderma kelapa sawit. Meskipun begitu, Anda sebagai pemilik kebun kelapa sawit tetap perlu mengenal penyakit ini, terutama gejala awal dan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya agar tidak menyebar ke seluruh area kebun.
Penyakit ganoderma kelapa sawit hanyalah salah satu jenis penyakit yang dapat menyerang tanaman sawit. Masih ada penyakit lainnya yang perlu Anda waspadai. Baik penyakit dan hama yang menyerang kelapa sawit dapat memperburuk kondisi kebun Anda. Itulah mengapa sangat penting untuk mempersiapkan semua peralatan dan kebutuhan untuk merawat kebun, termasuk penggunaan teknologi seperti sistem perkebunan atau IoT untuk memantau kondisi kebun.
Gejala Awal Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit
Masih menurut Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Executive Director of Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute, ada beberapa gejala awal dari penyakit ganoderma kelapa sawit. Berikut ini empat gejala awal penyakit ganoderma:
- Terdapat tiga atau lebih daun tombak pada tanaman tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air
- Gejala pertama disertai dengan kondisi layu pada pelepah bawah
- Muncul gejala pertama dan kedua, diikuti dengan munculnya tubuh buah Ganoderma
- Gejala pertama, kedua, ketiga, kemudian semua pelepah tanaman telah layu kecuali daun tombak
- Semua gejala muncul (dari gejala pertama sampai gejala keempat) dan pada akhirnya tanaman atau pohon tumbang
Tingkat Keparahan dan Penyebaran
Upaya pertama yang dilakukan ketika menemukan adanya penyakit ganoderma kelapa sawit yaitu dengan melakukan sensus yang komprehensif dari setiap pohon yang ada di kebun. Salah satu tantangan dalam melakukan upaya ini adalah kesulitan pekerja di kebun dalam mengidentifikasi gejala awal Ganoderma.
Itulah mengapa dalam budidaya kelapa sawit, Anda memerlukan personil kebun yang terlatih dan berkompeten dalam sektor perkebunan dan pertanian. Personil atau petugas kebun tidak hanya perlu memiliki pengetahuan dalam mengidentifikasi penyakit, namun juga keahlian dalam menggunakan perlengkapan kebun dan juga mengoperasikan sistem perkebunan atau teknologi agriculture lainnya jika Anda menggunakannya.
Ada beberapa hal yang perlu Anda catat ketika melakukan sensus tanaman dalam mengidentifikasi penyakit ganoderma, yaitu tingkat serangan dan juga bagian mana pada tanaman yang terkena atau terserang penyakit ini.
Butuh sistem perkebunan sebagai media pencegahan penyakit di kebun sawit? Hubungi tim Arvis di Whatsapp ini
Pengendalian Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit
Anda sudah mengenal apa itu penyakit ganoderma kelapa sawit dan efek buruknya pada tanaman kelapa sawit yang dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa cara untuk mengendalikan penyakit ini, yaitu pengendalian:
- Kultur teknis
- Kimiawi
- Hayati
Berikut ini penjelasan masing-masing dari cara pengendalian di atas:
1. Kultur Teknis
Pengendalian penyakit ganoderma kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara kultur teknis. Cara ini dilakukan dengan menimbun pangkal batang kelapa sawit dengan tanah. Tujuannya yaitu menghindari penyebaran basidiospora ke batang kelapa sawit. Cara ini juga dapat memperpanjang umur produksi selama 2 tahun.
Selain menimbun dengan tanah, Anda juga perlu membuat parit di sekeliling tanaman yang terserang penyakit ganoderma dengan memberikan belerang kemudian dilakukan introduksi Trichoderma/Gliocladium. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kontrak akar tanaman yang sakit dan yang sehat.
Anda juga perlu mengumpulkan dan membakar tubuh buah dan tunggul tanaman yang terinfeksi untuk mengurangi sumber infeksi dan mencegah penyebaran yang lebih luas.
Tunggul-tunggul atau sisa tanaman yang telah dibakar disingkirkan terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman tanaman kelapa sawit baru. Penanaman tanaman kelapa sawit baru juga sebaiknya menggunakan bibit sawit yang telah diberi mikoriza dan Trichoderma/Gliocladium.
2. Kimiawi
Pengendalian penyakit ini pernah dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia namun ternyata hasilnya gagal. Pada tingkat laboratorium, banyak ditemukan fungisida yang efektif menekan boninense namun setelah diterapkan di lapangan, hasilnya juga gagal.
Penyakit ganoderma kelapa sawit dapat dikendalikan dengan metode kimiawi dengan cara memberikan racun pada tunggul-tunggul untuk mempercepat pembusukan. Bahan yang digunakan adalah urea yang diikuti dengan penyiraman asam sulfat.
3. Hayati
Pengendalian hayati merupakan taktik pengendalian yang paling efektif untuk penyakit ganoderma kelapa sawit, terutama bila disertai dengan penggunaan bibit yang telah diberi perlakuan dengan agens hayati.
Trichoderma, Penicillium sp., dan Gliocladium sp. bersifat antagonis terhadap ganoderma dan berpeluang sebagai agens biokontrol yang efektif untuk penyakit ini. Trichoderma sp dan Gliocladium mampu menekan penyakit ganoderma pada tanaman yang berumur 1 tahun setelah transplanting di lapangan maupun pada bibit umur 1 tahun di rumah kaca.
Anda juga dapat memanfaatkan fungi mikoriza arbuskular yang berasosiasi dengan akar kelapa sawit untuk mencegah infeksi penyebab penyakit ini.
Kesimpulan
Penyakit ganoderma kelapa sawit merupakan salah satu jenis penyakit yang sering menjangkit tanaman kelapa sawit. Serangan penyakit ini membuat pangkal batang tanaman kelapa sawit menjadi busuk yang bisa berujung pada kematian tanaman. Jika tanaman sudah terlanjur terkena penyakit ini, Anda bisa mengendalikannya dengan cara kultur teknis, kimiawi, dan juga hayati.
Pentingnya pengetahuan akan jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang tanaman kelapa sawit perlu Anda informasikan ke semua personil kebun. Pastikan semua personil maupun petugas yang bekerja di kebun Anda memiliki pengetahuan dan keahlian dalam merawat tanaman sawit dengan baik dan benar, termasuk penyakit ganoderma.
Selain mempersiapkan peralatan dan juga perlengkapan untuk mengendalikan penyakit ganoderma kelapa sawit, tidak ada salahnya juga Anda mempertimbangkan penggunaan teknologi berupa sistem perkebunan seperti E-Plantation Arvis.
Artikel Terkait: IoT pada Sektor Pertanian, Seperti Apa Penerapannya?
Mengapa E-Plantation Arvis?
E-Plantation Arvis adalah sebuah sistem perkebunan yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis, salah satu software company terbaik di Indonesia. Sistem perkebunan ini dibuat khusus untuk perkebunan kelapa sawit Anda, dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit.
E-Plantation Arvis merupakan sistem perkebunan yang juga dilengkapi dengan modul dashboard, membantu Anda untuk mengetahui kondisi perkebunan secara real time. Anda dapat mengetahui kondisi terkini kebun melalui smartphone tanpa perlu terjun langsung ke lapangan.
Tertarik ingin mencoba sistem perkebunan E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.