Tren Hybrid Working, Ubah Masa Depan Dunia Kerja

Tren Hybrid Working

Hybrid working bukan lagi sekadar konsep, tetapi telah menjadi tren yang mengubah cara banyak orang bekerja. Model kerja ini menjadi populer seiring dengan banyaknya perusahaan yang menggunakannya dalam kegiatan operasional mereka. Lalu apa sebenarnya hybrid working itu? Apa saja tantangan yang perlu dihadapi ketika menggunakan model kerja ini?

Insight Arvis kali ini mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh tentang tren hybrid working yang saat ini mengubah masa depan dunia kerja. Cari tahu penjelasan selengkapnya berikut ini.

Arvis menyediakan solusi digital inovatif untuk bisnis Anda. Hubungi Arvis di WhatsApp ini

Apa Itu Hybrid Working?

Anda pasti sudah sering mendengar yang namanya hybrid working. Hybrid working merupakan sebuah model kerja yang menggabungkan elemen kerja jarak jauh dan kerja di kantor. Model kerja ini memungkinkan karyawan memiliki fleksibilitas untuk bekerja dari rumah atau lokasi lain yang nyaman, serta bekerja di kantor sesuai kebutuhan. Hybrid working juga memungkinkan perusahaan untuk memberikan keseimbangan antara kebutuhan operasional dan kenyamanan karyawan, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung produktivitas dan kolaborasi. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan alat kolaborasi, hybrid working menjadi semakin populer dan dapat diimplementasikan dengan lebih efektif.

Salah satu keuntungan utama dari hybrid working adalah peningkatan fleksibilitas bagi karyawan. Fleksibilitas ini membuat karyawan bisa bekerja dari berbagai lokasi dan dapat menyesuaikan jadwal kerja mereka dengan kebutuhan pribadi, sehingga dapat meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Keuntungan lainnya yaitu mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja yang kemudian dapat meningkatkan produktivitas dan retensi karyawan. Selain itu, hybrid working memungkinkan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dari berbagai lokasi tanpa terbatas oleh jarak geografis.

Mengapa Hybrid Working Populer?

Hybrid working menjadi semakin populer karena menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan karyawan dalam menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional mereka. Karyawan dapat memilih untuk bekerja dari rumah atau dari kantor sesuai kebutuhan dan preferensi mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk mengatur waktu kerja lebih efisien, mengurangi waktu dan biaya perjalanan, serta mengurangi stres yang terkait dengan perjalanan harian ke kantor. Selain itu, hybrid working juga memungkinkan karyawan untuk lebih mudah menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan keluarga dan tanggung jawab pribadi lainnya.

Selain fleksibilitas, hybrid working juga menawarkan peningkatan produktivitas dan efisiensi bagi perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi biaya operasional seperti sewa ruang kantor, listrik, dan fasilitas lainnya dengan mengurangi kebutuhan untuk hadir di kantor setiap hari. Karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang nyaman dan sesuai dengan preferensi mereka cenderung lebih produktif dan termotivasi. Teknologi komunikasi dan kolaborasi yang semakin maju juga memudahkan tim untuk tetap terhubung dan bekerja sama secara efektif, meskipun berada di lokasi yang berbeda.

Popularitas hybrid working juga didorong oleh perubahan pola pikir tentang pekerjaan dan tempat kerja. Pandemi COVID-19 mempercepat adopsi model kerja jarak jauh dan mengubah pandangan banyak perusahaan dan karyawan tentang cara kerja yang paling efektif. Ada banyak perusahaan yang awalnya skeptis terhadap kerja jarak jauh, namun kini mereka dapat melihat manfaatnya dan mengintegrasikannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka. Hybrid working memberikan solusi yang seimbang antara fleksibilitas kerja jarak jauh dan interaksi langsung di kantor sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif dan dinamis.

Perbedaan Antara Hybrid Working dan Remote Working

1. Definisi dan Lokasi Kerja

Hybrid working adalah model kerja yang menggabungkan elemen kerja di kantor dan kerja jarak jauh. Karyawan memiliki fleksibilitas untuk bekerja dari berbagai lokasi dengan sistem ini, baik itu rumah, kafe, atau kantor, sesuai dengan kebutuhan dan jadwal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sebaliknya, remote working mengacu pada model kerja di mana karyawan bekerja sepenuhnya dari lokasi di luar kantor utama perusahaan. Karyawan remote bekerja dari tempat yang tetap, biasanya dari rumah atau lokasi pilihan mereka, tanpa keharusan hadir di kantor fisik perusahaan.

Perbedaan utama terletak pada frekuensi dan tempat kerja. Hybrid working memberikan opsi bagi karyawan untuk berbagi waktu antara bekerja dari rumah dan di kantor, sehingga memungkinkan interaksi langsung dengan tim dan manajemen ketika dibutuhkan. Sementara itu, remote working menawarkan kemandirian penuh kepada karyawan untuk bekerja dari mana saja, tanpa perlu hadir secara fisik di kantor, yang cocok bagi mereka yang mencari fleksibilitas maksimal dan tidak tergantung pada lokasi tertentu.

2. Fleksibilitas dan Struktur Kerja

Hybrid working menawarkan fleksibilitas dalam memilih lokasi kerja namun tetap memiliki struktur yang lebih teratur dibandingkan remote working. Karyawan yang bekerja dalam model hybrid biasanya memiliki jadwal yang ditentukan kapan mereka harus hadir di kantor dan kapan mereka bisa bekerja dari rumah. Hal ini memungkinkan adanya keseimbangan antara interaksi langsung dengan kolega di kantor dan fleksibilitas kerja dari rumah.

Sebaliknya, remote working memberikan kebebasan penuh kepada karyawan dalam mengatur jadwal dan lokasi kerja mereka. Karyawan remote tidak memiliki keharusan untuk hadir di kantor dan mereka dapat bekerja kapan saja dan dari mana saja selama pekerjaan mereka selesai sesuai dengan target dan deadline yang ditentukan. Meskipun fleksibilitas ini dapat meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kerja-hidup, kurangnya struktur yang jelas bisa menjadi tantangan dalam hal koordinasi dan kolaborasi tim.

3. Interaksi dan Kolaborasi Tim

Interaksi dan kolaborasi tim dalam hybrid working dapat lebih mudah dilakukan karena adanya kesempatan untuk bertemu langsung di kantor. Pertemuan tatap muka ini bisa meningkatkan komunikasi, memperkuat hubungan antar anggota tim, dan mempermudah penyelesaian masalah yang kompleks. Selain itu, hybrid working memungkinkan adanya rapat rutin di kantor yang bisa meningkatkan sinergi dan kolaborasi tim.

Remote working, di sisi lain, mengandalkan sepenuhnya pada teknologi komunikasi untuk berinteraksi dan berkolaborasi. Karyawan remote menggunakan alat-alat seperti email, chat, video conference, dan aplikasi manajemen proyek untuk berkomunikasi dengan tim. Meskipun teknologi ini memudahkan kolaborasi jarak jauh, tantangan yang dihadapi adalah menjaga komunikasi yang efektif dan memastikan semua anggota tim tetap terhubung dan termotivasi, terutama ketika berada di zona waktu yang berbeda.

4. Keseimbangan Kerja-Hidup

Hybrid working menawarkan keseimbangan kerja-hidup yang baik karena memungkinkan karyawan untuk mengatur waktu kerja mereka dengan lebih fleksibel, baik dari rumah maupun di kantor. Karyawan dapat lebih mudah menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi mereka dengan mengurangi waktu perjalanan ke kantor dan memberikan opsi untuk bekerja dari rumah. Selain itu, kesempatan untuk bekerja di kantor beberapa hari dalam seminggu dapat membantu memisahkan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi dengan lebih jelas.

Remote working juga mendukung keseimbangan kerja-hidup, terutama bagi mereka yang menghargai fleksibilitas tinggi dalam mengatur waktu dan tempat kerja. Karyawan remote dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan tanpa keharusan untuk pergi ke kantor serta memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga dan aktivitas pribadi. Akan tetapi, tantangan yang dihadapi adalah menjaga batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karena bekerja dari rumah bisa membuat karyawan sulit memisahkan waktu kerja dari waktu istirahat.

5. Akses ke Sumber Daya dan Dukungan

Karyawan hybrid memiliki akses langsung ke sumber daya perusahaan ketika mereka berada di kantor. Akses langsung ini termasuk akses ke peralatan kantor, teknologi, dan fasilitas lainnya yang mungkin tidak tersedia di rumah. Selain itu, berada di kantor memungkinkan karyawan untuk mendapatkan dukungan langsung dari manajemen dan tim IT jika ada masalah teknis atau kebutuhan lainnya.

Karyawan remote harus mengandalkan sumber daya yang mereka miliki di rumah atau lokasi kerja mereka. Mereka perlu memastikan bahwa mereka memiliki peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan efisien. Dukungan teknis dan manajerial biasanya diberikan dari jarak jauh, yang bisa memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan masalah. Namun, perusahaan yang mendukung remote working sering kali menyediakan bantuan tambahan, seperti penggantian biaya peralatan atau akses ke layanan dukungan teknis jarak jauh untuk memastikan karyawan dapat bekerja dengan lancar.

Butuh konsultan IT profesional untuk proyek IT Anda? Hubungi Arvis di WhatsApp ini

5 Jenis Model Hybrid Working

Kerja hybrid bukanlah pendekatan yang cocok untuk semua orang. Ada berbagai model kerja hybrid yang dapat dipertimbangkan oleh organisasi dan masing-masing model tersebut menawarkan kombinasi fleksibilitas dan struktur yang berbeda. Berikut ini 5 jenis model hybrid working:

1. Fixed Model (Model Tetap)

Karyawan berpindah antara bekerja di kantor dan jarak jauh sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dalam model hybrid tetap. Model ini mungkin melibatkan pembagian hari kerja di kantor dan jarak jauh setiap minggu, bergantian antara minggu penuh di kantor dan jarak jauh, atau kombinasi jadwal lainnya. Meskipun model ini memberikan struktur dan stabilitas tambahan pada pengalaman kerja, model ini kurang adaptif dibandingkan beberapa pendekatan hybrid lainnya.

2. Flexible Model (Model Fleksibel)

Model fleksibel memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih di mana dan kapan mereka bekerja dalam pedoman yang ditetapkan oleh perusahaan. Individu dapat menyesuaikan jadwal kerja mereka agar lebih selaras dengan komitmen pribadi sehingga dapat meningkatkan keseimbangan kerja-hidup dan kepuasan karyawan. Namun, model ini dapat menimbulkan tantangan bagi perusahaan yang mengandalkan kolaborasi karyawan yang sering.

3. Remote-First Model (Model Remote-First)

Model remote-first, seperti namanya, menekankan kerja jarak jauh, dengan kantor fisik berperan sebagai ruang terbatas untuk pertemuan tim atau kegiatan spesifik lainnya. Perusahaan yang memiliki tim yang tersebar secara geografis atau yang ingin memanfaatkan banyak manfaat dari kerja jarak jauh harus mempertimbangkan model ini dengan serius.Alat komunikasi dan manajemen proyek sangat berharga bagi perusahaan yang mengadopsi model remote-first. Perusahaan-perusahaan ini juga harus mencari platform kolaborasi yang ramah seluler, sehingga anggota tim yang jarang berada di kantor masih dapat menunjukkan apresiasi mereka kepada rekan kerja.

4. Task-Based Model (Model Berbasis Tugas)

Jenis model hybrid working lainnya yaitu model kerja hybrid berbasis tugas. Model kerja ini memungkinkan karyawan untuk memilih di mana mereka bekerja berdasarkan sifat tugas mereka. Keuntungan menggunakan model ini yaitu mendorong efisiensi dengan memungkinkan individu menyesuaikan tempat kerja mereka dengan kebutuhan proyek tertentu.

5. Team-Based Model (Model Berbasis Tim)

Jumlah kerja di kantor dan di luar kantor bervariasi antar tim dalam jenis model hybrid working ini. Manajer atau pemimpin lainnya biasanya menentukan kombinasi yang paling sesuai untuk masing-masing tim. Seperti model berbasis tugas, strategi ini memanfaatkan fleksibilitas kerja hybrid karena organisasi dapat menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan preferensi dan tanggung jawab tim.

Tantangan Adopsi Hybrid Working Model

1. Koordinasi dan Komunikasi Tim

Salah satu tantangan utama dalam mengadopsi model kerja hybrid adalah koordinasi dan komunikasi antar tim. Karyawan yang bekerja dari lokasi yang berbeda, baik di rumah maupun di kantor, perlu menjaga komunikasi yang efektif dan efisien. Perusahaan harus memastikan bahwa semua anggota tim tetap terhubung dan memiliki akses yang sama terhadap informasi penting. Penggunaan alat komunikasi seperti video conference, chat, dan platform manajemen proyek menjadi krusial, namun tetap saja ada kendala teknis dan hambatan waktu yang dapat mengganggu aliran kerja.

Kurangnya interaksi tatap muka juga bisa menurunkan kualitas komunikasi antar tim. Diskusi yang biasanya dilakukan secara langsung di kantor mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan menjadi kurang efektif ketika dilakukan secara virtual. Hal ini dapat menghambat proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan strategi komunikasi yang solid dan memastikan bahwa karyawan merasa didengar dan terlibat, meskipun bekerja dari jarak jauh.

2. Manajemen Produktivitas

Manajemen produktivitas adalah tantangan signifikan lainnya dalam model kerja hybrid. Karyawan yang tersebar di berbagai lokasi memicu kompleksitas untuk mengukur dan memastikan produktivitas mereka. Karyawan yang bekerja dari rumah mungkin menghadapi distraksi yang tidak ada di lingkungan kantor, seperti tanggung jawab keluarga atau gangguan lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi dan output kerja mereka.

Perusahaan perlu mengembangkan metrik dan alat yang tepat untuk memantau produktivitas tanpa mengorbankan privasi dan kenyamanan karyawan. Selain itu, penting untuk menciptakan budaya kerja yang mendorong tanggung jawab pribadi dan transparansi. Manajer harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung, serta membantu karyawan mengatasi tantangan yang mereka hadapi saat bekerja dari rumah. Pendekatan yang tepat memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan meskipun mereka tidak bekerja di kantor setiap hari.

3. Kesejahteraan dan Keseimbangan Kerja-Hidup

Kesejahteraan karyawan dan keseimbangan kerja-hidup menjadi tantangan lain dalam adopsi model kerja hybrid. Meskipun model ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, karyawan yang bekerja dari rumah dapat merasa terisolasi dan sulit memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Kurangnya interaksi sosial dan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan stres dan burnout.

Perusahaan perlu menerapkan kebijakan dan program yang mendukung kesejahteraan karyawan untuk mengatasi tantangan ini. Misalnya, menyediakan akses ke layanan kesehatan mental, mengatur jam kerja yang fleksibel, dan mendorong karyawan untuk mengambil istirahat yang cukup. Selain itu, menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung sangat penting untuk memastikan karyawan merasa dihargai dan terhubung dengan tim mereka, terlepas dari lokasi kerja mereka.

Cara Menerapkan Hybrid Working

  • Menetapkan kebijakan yang jelas dan transparan yang mencakup semua aspek penting seperti jadwal kerja, hari-hari di mana karyawan diharapkan hadir di kantor, dan pedoman untuk bekerja dari rumah
  • Memanfaatkan teknologi untuk membantu karyawan tetap terhubung dan bekerja sama dengan efektif meskipun mereka berada di lokasi yang berbeda
  • Menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel namun tetap bertarget

Hanya Arvis, tehcnology partner terbaik untuk bisnis Anda. Hubungi Arvis di WhatsApp ini

Ubah Masa Depan Dunia Kerja dengan Hybrid Working

Hybrid working telah mengubah paradigma dunia kerja dengan menawarkan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Model kerja ini memungkinkan karyawan untuk memilih antara bekerja dari rumah atau dari kantor, menyesuaikan lokasi kerja dengan kebutuhan pribadi dan profesional mereka. Karyawan pun bisa mendapatkan kesempatan untuk mencapai keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik, mengurangi stres perjalanan harian, dan meningkatkan produktivitas. Model kerja ini memungkinkan masa depan dunia kerja menjadi lebih fleksibel, dinamis, dan inklusif, menciptakan peluang baru bagi perusahaan dan karyawan untuk berkembang bersama.

Artikel Terkait: 10 Tips dan Trik Memilih Software Development Partner

Dukungan ARVIS pada Model Kerja Hybrid

ARVIS, salah satu software company dan IT consultant terbaik di Indonesia, memainkan peran penting dalam mendukung bisnis yang bertransisi ke model kerja hybrid. Solusi digital inovatif yang disediakan oleh ARVIS akan disesuaikan dengan kebutuhan unik lingkungan kerja hybrid perusahaan dan bisnis Anda. ARVIS berkomitmen untuk membantu bisnis Anda berkembang dalam lingkungan kerja hybrid dan memastikan semua karyawan dapat bekerja secara efisien dan aman di mana pun mereka berada.

Tertarik dengan solusi digital inovatif dari ARVIS? Hubungi tim ARVIS segera lewat nomor WhatsApp ini. Hanya ARVIS, software company dan IT consultant terbaik untuk bisnis Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *