Jika pernah mengunjungi website pengembang software, mungkin kata metode agile sudah tidak asing bagi Anda. Lalu, apa makna istilah tersebut? Singkatnya, metode agile adalah metode yang digunakan untuk menciptakan perangkat lunak secara bertahap (inkremental) dan berulang (iterasi).
Metode ini menjadi salah satu yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. Sebab, metode agile dapat menghasilkan sebuah perangkat lunak yang fleksibel terhadap perubahan. Selain itu, perangkat lunak hasil dari metode ini cepat untuk diselesaikan sebab developer hanya akan membuat fitur-fitur yang Anda perlukan.
Nilai Yang Terkandung Dalam Metode Agile
Tidak semua calon pelanggan memiliki detail rencana sebelum proses pembuatan perangkat lunak dilakukan. Beberapa di antaranya hanya memiliki ide, tetapi bias dalam menentukan fitur apa yang perlu ada di dalam perangkat lunaknya. Oleh karena itu, metode agile menjadi salah satu metode yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
Metode agile muncul dari adanya pernyataan terbuka oleh 17 pengembang perangkat lunak profesional terkait ide dan konsep dari metode agile dalam mengembangkan perangkat lunak. Pernyataan ini akrab dikenal dengan Agile Manifesto. Pada manifesto tersebut ada empat nilai yang dapat Anda pelajari.
Interaksi Antar Individu Adalah Kunci
Nilai ini menekankan pada komunikasi antara pengembang dan calon pengguna dalam proses pembuatan sebuah perangkat lunak. Komunikasi tersebut dapat berbentuk masukan sehingga developer dapat melakukan beberapa penyesuaian pada perangkat lunaknya. Hasilnya, perangkat lunak yang sesuai dengan keinginan calon pengguna pun dapat dirilis.
Fokus Pada Membuat, Bukan Mendokumentasikannya
Sebelum metode agile hadir, banyak pengembang yang terlalu fokus pada mendokumentasikan pekerjaannya. Ini berdampak pada kurangnya waktu untuk mengerjakan perangkat lunaknya. Untuk itu, metode agile menekankan developer untuk fokus pada proses mengerjakan perangkat lunak dengan sedikit melakukan dokumentasi, misalnya user stories atau kumpulan cerita calon pengguna yang digunakan pengembang untuk membuat sebuah perangkat lunak.
Kolaborasi Bukan Sekadar Negosiasi
Nilai ini berkaitan dengan pelibatan calon pengguna dalam setiap proses pengembangan perangkat lunak. Dengan kata lain, calon pengguna tidak hanya terlibat pada bagian awal dan bagian akhir saja. Misalnya, calon pengguna dapat berinteraksi dengan pengembang dan menghadiri seluruh pertemuan dengan pengembang untuk memastikan perangkat lunak yang dibuat, sesuai dengan keinginannya.
Responsif Terhadap Perubahan
Metode agile menerapkan siklus kerja sederhana dalam pengembangan perangkat lunak sehingga fleksibel terhadap perubahan yang datang dari calon pengguna. Metode ini juga menganggap perubahan sebagai hal yang baik karena dapat meningkatkan kesesuaian produknya terhadap keinginan calon pengguna. Selain itu, perubahan dapat menambah nilai guna dari sebuah perangkat lunak.
Jenis-Jenis Metode Agile
Setelah mendapatkan gambaran singkat terkait apa itu metode agile beserta nilai yang terkandung di dalamnya, ini saatnya untuk mengenalnya lebih dalam, yaitu dengan mengetahui jenis-jenisnya. Untuk penjelasan lebih detail, Anda perlu menyimak paragraf berikut.
Metode Scrum
Metode ini berfokus pada proses pengembangan perangkat lunak secara bertahap. Maksudnya, developer akan menciptakan fitur demi fitur dari perangkat lunak Anda dan dimulai dari yang terpenting. Untuk satu fiturnya, mereka menggunakan siklus sederhana biasa disebut sebagai sprint yang berisi lima dari tujuh siklus pengembangan sistem, seperti perencanaan, analisis, proses desain, pengembangan, dan pengujian. Setelah sebuah sprint selesai, maka sprint berikutnya akan dijalankan untuk menambah atau mengurangi fitur-fitur pada perangkat lunak Anda, sesuai dengan masukan yang Anda berikan.
Artikel terkait: Siklus Hidup Pengembangan Sistem: Definisi, Manfaat, Dan Model
Metode Lean Software Development (LSD)
LSD merupakan metode yang bertujuan untuk menghemat waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Pengoptimalan ini dilakukan dengan hanya membuat fitur-fitur yang Anda perlukan. Sebagai langkah awal, developer akan merilis perangkat lunak dengan fitur terbatas. Setelah itu, mereka akan mempelajari masukan yang Anda berikan terhadap produk tersebut. Berdasarkan masukan Anda, developer akan menjalankan proses iterasi untuk menyesuaikan fitur yang ada di dalam perangkat lunak Anda.
Metode Kanban
Secara singkat, metode berbahasa Jepang ini berfokus pada menggambarkan segala proses pengembangan perangkat lunak pada sebuah papan. Metode yang satu ini akan memudahkan anggota baru dari tim developer atau pun manajer proyek dalam memahami proses yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan dilakukan. Dengan demikian, segala proses pengembangan perangkat lunak menjadi transparan. Akhirnya, risiko terjadinya salah paham dapat ditekan.
Metode Extreme Programming
Berlanjut ke metode berikutnya, metode ini disebut dengan extreme programming atau XP. XP menitikberatkan pada hal teknis dalam pengembangan perangkat lunak. Ini juga merujuk pada bagaimana cara para developer menghasilkan coding yang berkualitas secara berkelanjutan pada setiap tahapan pengembangan sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi calon pengguna perangkat lunak.
Metode Agile Kristal
Secara umum, metode ini terpusat pada orang yang ada pada sebuah tim pengembang dan bagaimana mereka berkomunikasi ketika mengerjakan sebuah perangkat lunak. Metode kristal memahami kondisi sebuah tim pengembang sehingga alur kerja yang diterapkan cenderung menyesuaikan dengan berapa jumlah anggota dalam tim tersebut. Misalnya, tim pengembang Anda hanya memiliki beberapa anggota, maka alur kerjanya cenderung lebih sederhana dibandingkan alur kerja tim yang berjumlah banyak.
Metode Feature Driven Development (FDD)
Metode selanjutnya adalah FDD. Ini mengedepankan keikutsertaan calon pengguna dalam pembuatan perangkat lunaknya. Sama halnya dengan scrum, developer akan mengembangkan fitur demi fitur untuk sebuah perangkat lunak atau disebut dengan inkremental pada setiap iterasi. Untuk memudahkan pengerjaan perangkat lunaknya, developer akan membuat daftar fitur yang akan dibuat, memecah fitur-fitur tersebut ke dalam bagian-bagian kecil, dan merumuskan rencana penyelesaian masing-masing fiturnya.
Metode Dynamic Systems Development (DSDM)
Metode ini berfokus pada waktu pengerjaan, biaya, dan fitur dari sebuah perangkat lunak sehingga pembuatannya bisa selesai sesuai waktu yang telah ditentukan, biaya yang ditetapkan, dan fitur yang diinginkan. Untuk mencapai ketiga hal tersebut, setiap anggota akan saling terlibat dan bekerja secara progresif pada setiap proses pengembangan perangkat lunak.
Artikel terkait: Rekomendasi Tools Bisnis Untuk Menghemat Biaya Operasional
Metode Scaled Agile Framework (SAFe)
Metode ini biasa diterapkan pada perusahaan dengan banyak karyawan. Singkatnya, metode safe dapat membantu proses pengambilan keputusan untuk sebuah proyek yang melibatkan antar divisi dengan lebih mudah. Caranya, dengan menampung hasil pemikiran masing-masing anggota divisi dalam satu wadah. Kemudian ketika rapat antar divisi berlangsung, maka hasil pemikiran masing-masing divisi bisa disampaikan untuk keperluan pengambilan keputusan.
Metode Agile Spotify
Jenis model agile yang terbaru adalah metode Spotify. Sesuai namanya, metode ini dikembangkan oleh perusahaan streaming musik, yaitu Spotify untuk meningkatkan efisiensi kerja timnya. Secara singkat, metode ini memberlakukan sistem tim. Masing-masing dari mereka mengerjakan fitur yang berbeda untuk sebuah perangkat lunak dan diberikan kebebasan dalam menentukan cara kerja yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan, setiap tim memegang kendali penuh atas pengambilan keputusannya masing-masing. Selain itu, untuk memaksimalkan hasil kerja, anggota dari tim yang berbeda namun memiliki keahlian yang sama dibebaskan untuk saling berbagi informasi.
Itulah beberapa informasi terkait metode agile yang dapat Anda jadikan referensi. Intinya, metode ini muncul untuk membantu para pengembang memenuhi keinginan calon penggunanya dalam hal menciptakan perangkat lunak. Ini karena metode agile melibatkan calon pelanggan dalam setiap proses pengembangan dan fleksibel terhadap perubahan. Setelah memahami artikel ini, akankah Anda memilih metode ini ketika membuat perangkat lunak?
Jika iya adalah jawaban Anda, maka layanan custom software development dari Arvis adalah solusi andalan Anda. Custom software development Arvis menerapkan metode agile dengan dukungan teknologi terbaru untuk menghasilkan kinerja produk yang maksimal. Dalam mewujudkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan Anda, tim IT profesional Arvis menggunakan tiga tahapan, yaitu initial research guna menganalisis tujuan Anda, design sprint untuk menginformasikan perkembangan produk bersama Anda, dan product documentation untuk mengkomunikasikan informasi produk kepada Anda.
Tertarik menggunakan layanan kami? Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat menghubungi kami melalui nomor ini atau melakukan pengisian formulir di sini.