Sejak tahun 1970-an, muncul banyak kekhawatiran tentang ketergantungan pada minyak bumi dan pencemaran lingkungan akibat penggunaannya. Berbagai cara pun dilakukan untuk menemukan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu penemuan bahan bakar alternatif yang populer hingga saat ini adalah biodiesel. Apa itu biodiesel?
Jika Anda belum mengenal yang namanya biodiesel, Anda berada di tempat yang tepat. Insight Arvis kali ini akan membahas lebih jauh tentang biodiesel, mulai dari sejarahnya, tujuan pembuatannya, perbedaannya dengan solar, sampai dengan proses produksinya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Biodiesel? Ini Sejarahnya
Dilansir dari halaman situs Pertamina One Solution, pembuatan berbagai macam mesin diesel dimulai oleh para petani di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Mesin-mesin tersebut dapat digunakan dengan bantuan bahan bakar berupa minyak nabati. Namun pada saat itu, produksi minyak nabati untuk diesel masih belum banyak. Minyak bumi juga masih dianggap sebagai bahan bakar yang lebih murah dan mudah didapatkan.
Perancis dan Jerman mulai melakukan penelitian tentang biodiesel dari lemak hewan dan minyak nabati pada tahun 1970-an. Penelitian ini dilakukan akibat dari banyaknya kekhawatiran tentang pencemaran lingkungan dan juga mulai munculnya ketergantungan pemakaian minyak bumi.
Biodiesel semakin populer di Eropa pada tahun 1990-an karena adanya peningkatan aktivitas produksinya. Jerman pun kemudian menetapkan standar untuk kualitas biodiesel. Hal ini diikuti dengan diberlakukannya target produksi biodiesel oleh Uni Eropa untuk negara-negara anggotanya.
Produksi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif meningkat pesat hampir di seluruh dunia sejak saat itu, terutama di negara yang memiliki sumber daya nabati melimpah, termasuk Indonesia. Biodiesel menjadi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan dan produksinya terus berkembang hingga saat ini.
Kesimpulannya, biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani. Bahan bakar terbarukan ini bisa diproduksi dari berbagai macam minyak organik, seperti minyak jarak, minyak kedelai, dan minyak kelapa sawit.
Tujuan Pembuatan Biodiesel
Tujuan utama dari pembuatan biodiesel adalah memberikan bahan bakar alternatif terbarukan yang ramah lingkungan. Harapannya, ketergantungan terhadap penggunaan minyak bumi dapat berkurang. Beberapa tujuan pembuatan biodiesel lainnya, yaitu:
- Membantu mengurangi emisi dari gas rumah kaca
- Mengurangi ketergantungan penggunaan minyak bumi
- Membantu meningkatkan kemandirian energi suatu negara
- Mendorong pertanian berkelanjutan (sawit, kedelai)
- Mengurangi polusi udara, efek dari berkurangnya emisi dari gas rumah kaca
Perbedaan Biodiesel dengan Solar
Anda sudah memahami apa itu biodiesel dan sekarang saatnya mengetahui lebih jauh perbedaannya dengan solar. Ada beberapa perbedaan yang wajib Anda ketahui antara biodiesel dan solar, yaitu:
Bahan baku pembuatan, biodiesel dibuat dari lemak hewani atau minyak nabati sedangkan solar dibuat dari minyak bumi
Emisi gas buang, biodiesel tidak menghasilkan banyak emisi gas buang daripada solar karena mengandung sedikit sulfur dan kandungan oksigennya cenderung lebih tinggi
Kualitas, biodiesel memiliki cetane number yang lebih tinggi daripada solar sehingga dapat meningkatkan efisiensi mesin
Harga, biaya produksi biodiesel lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi solar namun penggunaan biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan minyak bumi
Penggunaan, biodiesel bisa digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel menggantikan solar namun dengan beberapa penyesuaian karena kandungan air pada biodiesel lebih tinggi daripada solar
Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
Menurut halaman situs PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, biodiesel dapat dibuat dari berbagai macam minyak nabati atau lemak hewani. Salah satu jenis minyak nabati yang dapat digunakan untuk membuat biodiesel adalah minyak kelapa sawit. Setidaknya, 1 hektar tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan sekitar 3,5 ton minyak sawit.
Lalu seperti apa proses produksi biodiesel dari minyak kelapa sawit mentah? Alur proses produksi biodiesel dari minyak sawit mentah yang dilakukan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food dengan metode transesterifikasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Alur Proses Produksi Biodiesel
E-Plantation Arvis, Solusi Tepat untuk Meningkatkan Produksi Minyak Sawit di Kebun Anda!
Anda sudah mengetahui apa itu biodiesel dan ternyata tujuan pembuatan bahan bakar alternatif ini sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia di masa mendatang, terutama dalam sektor penggunaan energi. Minyak kelapa sawit menjadi salah satu bahan baku unggulan untuk pembuatan biodiesel karena kelapa sawit merupakan tanaman sumber minyak nabati yang paling produktif dibandingkan tanaman lainnya.
Jika Anda adalah pelaku bisnis usaha kelapa sawit, sudah saatnya Anda memikirkan cara efektif dan efisien dalam meningkatkan produksi minyak sawit di kebun Anda untuk membantu mengembangkan bahan bakar terbarukan seperti biodiesel. Salah satu cara yang bisa Anda gunakan yaitu dengan menggunakan sebuah teknologi yang hadir dalam bentuk sistem berbasis web dan mobile seperti E-Plantation Arvis.
E-Plantation Arvis merupakan sebuah solusi tepat guna yang bisa Anda gunakan untuk mengelola kebun kelapa sawit dengan mudah. Sistem ini dapat digunakan untuk mengelola data blok, panen, data karyawan, membuat RKH atau Rencana Kerja Harian, Taksasi, dan AKP atau Angka Kerapatan Panen.
E-Plantation Arvis juga dilengkapi dengan fitur dashboard dimana Anda bisa melihat gambaran keseluruhan tentang kondisi kebun sawit. Anda bisa memantau kebun sawit Anda dari mana saja dan kapan saja secara real time!
Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini jika Anda tertarik ingin menggunakan E-Plantation Arvis. Hanya E-Plantation Arvis, solusi tepat untuk meningkatkan produksi minyak sawit di kebun Anda!