Anda pasti sudah sering mendengar yang namanya hack atau hacking. Ancaman hacking saat ini tidak hanya menyerang aplikasi atau sistem pada sebuah komputer namun juga aplikasi atau sistem yang terdapat pada smartphone. Apa itu hacking? Apa saja tipe-tipe hackers yang perlu diwaspadai?
Team Insight Arvis kali ini ingin mengajak Anda mengenal lebih jauh tentang apa itu hacking. Cari tahu juga sejarah hacking dan juga tipe-tipe hackers dengan membaca penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Hacking?
Hacking atau peretasan merupakan sebuah aktivitas menyusup atau menerobos masuk ke dalam aplikasi atau sistem pada perangkat keras seperti komputer dan smartphone. Aktivitas penyusupan ini belum tentu merupakan tindakan jahat karena tergantung dari untuk apa tujuannya.
Seseorang yang melakukan aktivitas hacking disebut dengan hacker. Hacker menggunakan keterampilan teknis dan pengetahuannya untuk memecahkan masalah atau tantangan. Itulah mengapa, sekali lagi, hacking belum tentu dikategorikan sebagai sesuatu yang buruk.
Ketika hacker membobol jaringan atau sistem komputer, hal ini disebut dengan peretasan keamanan. Meskipun media sering menggambarkan hacker sebagai penjahat dunia maya yang suka mencuri data dan melakukan segala macam kekacauan digital lainnya, jenis peretasan ilegal ini lebih tepat disebut sebagai cracking.
Sejarah Hacking
Orang pertama yang menerapkan istilah hacking dalam konteks teknologi adalah anggota Tech Model Railroad Club MIT. Setelah Perang Dunia II, mereka mulai melakukan hacking atau peretasan untuk menggambarkan penciptaan solusi inovatif terhadap tantangan teknis. Ketika komputer muncul pada tahun 1960an, anggota klub yang penasaran membawa istilah tersebut saat mereka memasuki dunia teknologi baru.
Istilah peretasan mulai dikenal secara luas pada tahun 1980 ketika komputer tersedia untuk masyarakat umum dengan harga terjangkau untuk pertama kalinya. Hampir semua orang dapat membeli komputer dan melakukan eksperimen dengan cara meretas.
Pada tahun 1986, kriminal dengan cara meretas dan membobol komputer menjadi begitu lazim sehingga Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, sebuah undang-undang anti-kejahatan dunia maya yang pertama di dunia.
Tipe-Tipe Hackers
Anda sudah mengetahui apa itu hacking dan juga sejarahnya. Sekarang mari mencari tahu lebih lanjut tipe-tipe hackers. Menurut AVG Signal Blog, komunitas hacking dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar berdasarkan legalitas yang mereka lakukan.
1. Black Hat Hackers
Peretas topi hitam (black hat hacker) adalah jenis peretas yang sering digambarkan oleh media sebagai penjahat dunia maya terselubung. Mereka dengan gesit menerobos sistem atau aplikasi pada komputer dan smartphone untuk mencuri data atau melakukan tujuan melanggar hukum lainnya. Jika peretas topi hitam menemukan kerentanan pada suatu perangkat lunak, mereka akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk tujuan kriminal.
2. White Hat and Ethical Hackers
Berbeda dengan black hat hacker, peretas topi putih (white hat hacker) melakukan peretasan secara terbuka. Banyak perusahaan yang mempekerjakan mereka dengan sengaja untuk meretas sistem atau aplikasi guna mengidentifikasi kerentanan atau kelemahan keamanan apa pun. Cara ini membantu sebuah perusahaan untuk memperkuat keamanan sistem atau aplikasi yang digunakan. Peretas topi putih bisa dikatakan melakukan praktik peretasan etis.
3. Gray Hat Hackers
Peretas topi abu (gray hat hackers) berada di batas samar-samar antara peretas topi putih dan hitam. Mereka bukan peretas seperti peretas topi putih dan mereka juga tidak fokus pada aktivitas kriminal seperti peretas topi hitam.
Peretas topi abu-abu cenderung melakukan peretasan terlebih dahulu dan kemudian meminta izin, tidak seperti peretas topi putih yang mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Meskipun mereka dapat memberikan hasil yang positif namun aktivitas peretasan keamanan tanpa izin sebelumnya merupakan tindakan ilegal.
Hacking, Legal atau Ilegal?
Kesimpulannya, peretasan atau hacking bisa dikategorikan bukan sebagai tindakan kriminal selama yang dilakukan sudah mendapatkan persetujuan sebelumnya. Ketika hacking dilakukan dengan tujuan kriminal tertentu seperti mencuri data, menguras saldo m-banking, atau merusak website, maka aktivitas hacking tersebut dikategorikan ilegal.
Semua peretasan yang dilakukan oleh black hat hackers adalah ilegal. Jika Anda salah satu korban hacking yang dilakukan oleh black hat hackers, Anda dapat melaporkannya sebagai kejahatan dunia maya ke otoritas terkait.
Artikel Terkait: 5 Tips Work From Home agar Tetap Nyaman dan Produktif
Arvis Memiliki Layanan Audit Sistem untuk Pencegahan Hacking!
Anda sudah mengenal apa itu hacking dan ternyata akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas hacking ilegal yang dilakukan oleh black hat hackers sangatlah merugikan. Berbagai macam kerugian yang ditimbulkan bisa mulai dari pencurian akun, pencurian data, terkurasnya saldo pada rekening, dan rusaknya website Anda.
Jika hacking menjadi salah satu kekhawatiran Anda ketika ingin membangun sebuah aplikasi atau sistem, Anda tidak perlu khawatir. Dalam layanan pengembang software-nya, Arvis juga memiliki layanan audit sistem atau aplikasi. Dengan adanya layanan ini, hacking pada aplikasi atau sistem bisa dicegah.
Tertarik dengan layanan pengembang software dari Arvis dan seperti apa audit sistem atau aplikasi yang dilakukan? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini. Mari bangun sistem atau aplikasi anti hacking bersama dengan Arvis!