Perkembangan teknologi dan digitalisasi yang begitu pesat saat ini tidak hanya membantu bisnis Anda, namun juga membawa berbagai macam tantangan salah satunya yang sering terjadi adalah serangan cyber pada website perusahaan Anda.
Mengutip dari laman Mimecast, Web khususnya DNS menjadi pusat dari 91% serangan malware. Namun yang mengejutkan, banyak perusahaan maupun intansi memiliki perlindungan DNS-sentris yang tidak memadai, dan banyak yang tidak memantau lapisan DNSnya sama sekali.
Ancaman keamanan terhadap situs web telah berkembang dengan jumlah yang terus meningkat serta muncul banyaknya variasi ancaman selama 10 tahun terakhir. Semua pemilik situs web perlu lebih memahami ancaman yang akan dihadapi, bahaya yang dapat ditimbulkan oleh ancaman situs web ini, dan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi semua data dan keamanan website.
Artikel Terkait: 10+ Tips Jaga Keamanan Website, Nomor 9 Sering Diabaikan!
Ancaman Keamanan Web Diakibatkan Oleh Ransomware
Ransomware adalah software (perangkat lunak) berbahaya yang dirancang untuk mengunci akses masuk ke situs web Anda, sehingga Hacker menahan data Anda sampai Anda membayar uang “tebusan”. Seringkali Hacker mengancam untuk memblokir akses masuk, hingga merusak atau mempublikasikan data kecuali korbannya bersedia membayar biaya tebusan tersebut.
Serangan Ransomware biasanya dimulai melalui email phishing yang berisi lampiran atau tautan berbahaya yang mengarahkan komputer Anda untuk mengunduh malware. Kemudian perangkat akan terinfeksi oleh malware, lalu Hacker akan mengambil alih website bisnis Anda dan mengunci data-data didalamnya sehingga Anda tidak bisa menggunakan dan mengaksesnya. Ransomware juga menyebar melalui aktivitas download, yang terjadi saat Anda mengunjungi sebuah situs web yang sudah terinfeksi malware, ketika anda melakukan proses aktivitas download tersebut, tanpa disadari malware akan masuk ke perangkat Anda.
Perusahaan yang bergerak di industri Managed Services Provider (MSP) menjadi sasaran empuk bagi Hacker Ramsomware, karena Hacker dapat mencuri hingga mengunci akses kredensial ke klien mereka. Mengutip data dari Dropsuite, pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa terjadi insiden Ransomware pada klien MSP sebesar 60%. Adapun berikut contoh perusahan MSP yang terkena dampak akibat Ramsomware:
- Cognizant, perusahaan MSP terkena Ransomware dari kelompok Maze dan mereka membayar $70 juta atau senilai > 1 Milyar Rupiah dengan berbagai tahapan pembayaran untuk membersihkan insiden tersebut. Akibatnya, banyak pelanggan menangguhkan layanan Cognizant
- CompuCom, perusahaan MSP lainnya. Mengutip dari BleepingComputer, CompuCom mengalami kerugian lebih dari $20 juta atau senilai > 300 Juta Rupiah karena serangan Ramsomware dari kelompok Darkside, yang sebagian besar melumpuhkan sistem layanan provider mereka.
Ancaman Keamanan Web Karena Malware
Malware ini jenis ancaman yang sering dijumpai, dan menjadi salah satu tantangan keamanan web wajib diwaspadai. Malware ini sering digunakan Hacker untuk mendapatkan akses ke jaringan Anda, yang bertujuan untuk mencuri atau bahkan merusak data Anda. Contoh Malware yang sering menjangkit perangkat komputer terjadi jika Anda men-download atau klik file dari situs maupun email spam, dan mengkoneksikan perangkat yang sebelumnya sudah terjangkit Malware (seperti hardisk eksternal atau flashdisk).
Jika situs web Anda terinfeksi malware, pengunjung mungkin melihat peringatan yang bertuliskan “This site may harm your computer”. Pelanggan Anda kemudian akan dicegah untuk mengunjungi atau bahkan bertransaksi di situs web Anda, hal ini akan mengakibatkan hilangnya pendapatan untuk bisnis Anda. Tentunya juga akan menjadi blacklist yang dapat merusak citra bisnis Anda.
Ancaman File Terhapus Tidak Sengaja
Masalah keamanan web juga dapat berasal dari kesalahan internal yang sederhana. Dalam skenario terburuk, kesalahan sederhana ini dapat membuat seluruh situs web Anda down. Terkadang, anggota staf Anda secara tidak sengaja menghapus file konten penting atau entri basis data, menyebabkan situs web gagal.
Alasan paling umum untuk kehilangan data masih terjadi dikarenakan kesalahan manusia, dan kesalahan paling umum yang dilakukan adalah penghapusan file atau data yang tidak disengaja. Mengutip dari laman KnowBe4, menurut penelitian Stanford 85% pelanggaran data disebabkan oleh kesalahan karyawan.
Ancaman Keamanan Web Karena Phising
Phising dapat dikatakan sebagai kejahatan di dunia maya. Phising adalah praktik ilegal dengan pengiriman email palsu, link, gambar, video, bahkan berupa pdf. Hacker melakukan hal tersebut untuk mengelabui Anda agar memberikan informasi pribadi berupa nomor rekening, kata sandi, nomor kartu kredit dan kode OTP (One-time passwords).
Mengutip dari laman Tessian, setiap tahunnya karyawan rata-rata menerima 14 email berbahaya. Data yang dikutip dari Verizon menunjukkan 96% serangan Phising menggunakan email sebagai awal masuk tindakan kejahatan ini. Tidak hanya melalui email perusahaan dan situs web, kini penyebab utama serangan Phising dapat terjadi ketika pengguna mengklik link palsu melalui media sosial. Hacker seringkali membuat halaman login palsu atau dengan cara menipu alur kerja email dari situs media sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Instagram yang kemudian meminta pengguna untuk login kehalaman tersebut. Setelah korban masuk perangkap, Hacker akan mencuri informasi pribadi korban untuk melakukan serangan Phising ke data kontak korban.
Ancaman Pelanggaran Data
Salah satu ancaman keamanan situs web yang lainnya adalah pelanggaran data. Ini dapat terjadi kapan saja ketika aplikasi atau server perusahaan Anda telah disusupi oleh agen atau pihak ketiga yang nakal. Dalam banyak pelanggaran data, data pelanggan pribadi seperti nomor telepon, alamat surat, dan detail informasi sensitif lainnya dicuri dan berakhir di tangan penjahat.
Ancaman Sabotase Karyawan
Tak kalah uniknya, ancaman berikutnya terjadi diakibatkan oleh ancaman sabotase karyawan. Karyawan yang tidak puas dapat menimbulkan risiko keamanan web perusahaan Anda. Pekerja atau mantan karyawan yang tidak bahagia atau kecewa dapat menghapus situs web Anda dan mencuri data penting perusahaan hanya dengan pemakaian nama pengguna dan kata sandi yang kedaluwarsa. Menurut laporan yang dikutip dari BeyonIdentity, 83% mantan karyawan mengaku mengakses akun dari perusahaan sebelumnya bahkan setelah keluar. Jika mantan karyawan tersebut memgang kendali server web Anda, seluruh situs web Anda akan berisiko dicuri atau disabotase datanya.
Bangun Sistem Keamanan Website Perusahaan Anda Bersama Tim Profesional Arvis !
Semakin berkembangnya produk-produk digital tentunya harus semakin ketat dalam meningkatkan keamanan situs website perusahaan. Deteksi penipuan adalah pertimbangan utama dalam industri ini. Apakah perusahaan Anda berencana membuat sistem pengumpulan data untuk mengidentifikasi aktivitas penipuan? Apakah semua data sensitif ditangani dengan benar atau diproses oleh pihak ketiga? Hal ini dapat menjadi modal dasar untuk Anda mencari partner teknologi terbaik. Arvis Intelligence memiliki tim developer profesional yang dapat menjadi partner teknologi terbaik untuk perusahaan Anda dalam menciptakan berbagai macam solusi Web Solution dengan tingkat keamanan yang tinggi sesuai kebutuhan dengan harga terjangkau. Tentunya hal ini akan menjadi investasi terbaik secara jangka panjang bagi perusahaan Anda. Anda dapat mempelajari secara detail pada Tautan Custom Software Development Berikut.
Artikel Terkait: Tips Memilih Pengembang Software Tepercaya, Anda Wajib Tahu!
Tertarik untuk bekerjasama? Anda dapat menghubungi tim Arvis lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini.