Berniat Memulai Usaha Kelapa Sawit? Simak Cara Berikut Ini!

Berniat Memulai Usaha Kelapa Sawit Simak Cara Berikut Ini

Tingginya permintaan pasar menyebabkan usaha kelapa sawit kian diminati. Permintaan tersebut datang dari berbagai jenis industri, mulai dari pangan, farmasi, kecantikan, hingga penyedia bahan bakar. Tercatat hingga kini, Indonesia masih menjadi negara penghasil sawit terbesar di dunia. Artinya, peluang usaha kelapa sawit di Indonesia sangat menjanjikan. Berbicara mengenai bisnis kelapa sawit, apakah Anda merupakan salah satu yang tertarik untuk menekuninya? Jika iya adalah jawaban Anda, maka pembahasan ini mungkin akan membantu Anda.

Cara Efektif Untuk Memulai Usaha Kelapa Sawit

Setidaknya ada lima cara yang perlu Anda lakukan ketika hendak membuka bisnis sawit, yaitu menyiapkan lahan, menggunakan bibit unggul, merekrut orang-orang yang kompeten, mempertimbangkan penggunaan jasa konsultan manajemen, dan memperhatikan pula legalitas lahan serta usaha. Penjelasan lebih lanjut dari masing-masing poin dapat Anda simak di bawah ini. 

Siapkan Lahan Untuk Penanaman Kelapa Sawit Anda

Langkah awal sebelum melakukan penanaman sawit tentu saja menyediakan lahannya. Belilah lahan dengan luas yang memadai. Sebab, luas lahan yang Anda miliki berpengaruh pada seberapa banyak hasil kelapa sawit yang Anda peroleh. Sebagai alternatifnya, Anda dapat membeli lahan yang dekat dengan hutan sehingga harga yang ditawarkan bisa lebih terjangkau. Setelah membelinya, Anda dapat membangun sarana dan prasarana yang baik agar perkebunan Anda mudah dijangkau oleh para pekerja. 

Selain itu, pilihlah lahan dengan kandungan mineral yang baik dan hindari lahan berjenis gambut atau pun rawa. Alasannya, secara alami tanah gambut memiliki unsur hara yang rendah. Selain itu, tanah ini juga mengandung berbagai asam organik yang bersifat racun bagi tumbuhan, sebagaimana dikutip dari salah satu publikasi Balai Penelitian Tanah atau Balittanah. Untuk mengurangi efeknya, Anda perlu menambahkan  bahan-bahan mengandung Fe, Al, Cu, dan Zn. Ini berarti lahan gambut cenderung sulit untuk dirawat. 

Gunakan Bibit Sawit Unggul

Setelah lahan didapatkan, saatnya untuk memilih bibit sawit unggul sehingga Anda dapat memperoleh hasil terbaik. Maksud dari unggul di sini ialah sudah terbukti sifat dan keunggulannya. Jadi, jangan sekali-kali Anda mencoba menggunakan bibit sawit yang ada di alam karena Anda tidak pernah tahu bagaimana kualitasnya. Lebih lanjut, ada dua jenis bibit kelapa sawit yang biasa digunakan, yaitu biji siap tanam atau tanaman sawit yang masih kecil. Untuk mempermudah Anda dalam memilih benih sawit unggul, simak ciri-ciri berikut ini. 

  • Bibit sawit unggul memiliki bentuk mata tunas yang normal dan berwarna putih bersih. 
  • Anak daun yang melebar, tidak kusut, atau pun menggulung.
  • Tempurung berwarna hitam dan tidak retak sehingga isinya tetap terjaga dan dapat tumbuh dengan baik nantinya.
  • Panjang akar berkisar dari 2 sampai dengan 3 cm. Jika lebih panjang dari ukuran tersebut, ditakutkan bibit sawit tidak dapat tumbuh optimal karena terlalu tua. Selain itu, bibit sawit unggul memiliki akar yang terlihat segar dengan warna kekuningan mendekati hijau.
  • Batang yang gemuk dan tebal sehingga tidak mudah patah sebelum memasuki masa pertumbuhan.
  • Jika Anda hendak memilih bibit berbentuk biji, maka pilihlah biji yang bulat atau lonjong serta tidak memiliki cekungan pada permukaannya.

Artikel terkait: Kelapa Sawit di Indonesia, Dari Sejarah Hingga Potensinya

Rekrutlah Tenaga Kerja Kompeten 

Untuk mengelola, mengembangkan, dan mencapai tujuan sebuah bisnis, Anda tentu membutuhkan bantuan orang lain. Sama halnya dengan usaha kelapa sawit, Anda perlu merekrut sejumlah orang yang ahli dalam pengelolaannya. Dengan begitu, kemampuan yang mereka miliki mampu memberikan dampak positif terhadap bisnis kelapa sawit yang akan Anda tekuni. Sederhananya, Anda bisa menerapkan beberapa tahapan perekrutan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu pengecekan curriculum vitae, tes kompetensi, serta wawancara. Pertama, tahap seleksi cv. Di sini, Anda bisa mencocokkan pengalaman masing-masing pelamar dengan posisi yang Anda butuhkan. 

Jika dirasa sesuai, maka proses bisa berlanjut ke tes kompetensi. Tes yang satu ini bersifat lebih spesifik dibandingkan tahapan sebelumnya. Dari hasil kerja pelamar pada tahap ini, Anda dapat menilai bagaimana kemampuannya secara nyata dan menentukan apakah kemampuan tersebut sudah memenuhi standar atau justru sebaliknya. Ketiga, ada tahap wawancara. Pada tahap akhir ini, Anda bisa menilai pengetahuan mereka terhadap bidang dan perusahaan yang dilamar hingga antusiasme yang ditunjukkan selama proses wawancara. Sebagai tambahan, pelamar yang kompeten umumnya akan mengajukan bertanya kepada Anda terkait apa yang akan mereka hadapi ketika diterima menjadi karyawan.

Pertimbangkan Penggunaan Jasa Konsultan Manajemen Kelapa Sawit

Ketika baru memulai bisnis kelapa sawit, Anda perlu mempertimbangkan penggunaan jasa konsultan manajemen. Ini karena bisnis kelapa sawit baru memerlukan waktu untuk menemukan dan menyusun caranya sendiri dalam mengelola perkebunan sawit. Lebih lanjut, konsultan akan membantu Anda dalam hal pengelolaan lahan. Tak hanya itu, mereka juga akan memberikan edukasi terkait cara terbaik untuk mengelola lahan sawit. Akhirnya seiring berjalannya waktu, Anda dapat melakukan manajemen perkebunan sawit secara mandiri. 

Jika berniat menggunakan jasa ini, pastikan untuk memilih jasa dengan reputasi baik dan tepercaya. Caranya, Anda bisa mencari penilaian dari penyedia jasa melalui internet. Agar makin pasti, Anda bisa meminta rekomendasi rekan Anda terkait jasa konsultan manajemen yang sebelumnya mereka gunakan sehingga kualitasnya lebih terjamin. 

Artikel terkait: Cara Pemeliharaan Berikut Bisa Jaga Kualitas Kelapa Sawit Anda!

Perhatikan Legalitas Lahan Dan Usaha Kelapa Sawit Anda

Jika di awal Anda sudah memahami jenis tanah yang sesuai untuk usaha kelapa sawit, ini saatnya untuk memahami daerah mana yang legal secara hukum untuk dijadikan tempat penanaman sawit. Tujuannya, agar usaha Anda tidak menemui kendala ke depannya. Melansir beberapa sumber, lahan di kawasan hutan konservasi dan hutan gambut tidak boleh digunakan untuk perkebunan sawit sebab dapat merusak kelestarian alam dan ekosistem sekitarnya. Oleh karena itu, baiknya Anda berpikir matang dalam memilih lokasi lahan sawit. 

Selanjutnya, Anda perlu mengurus beberapa dokumen agar usaha kelapa sawit Anda bisa memperoleh izin usaha perkebunan atau IUP. Dokumen tersebut di antaranya akta pendirian usaha, rekomendasi kesesuaian dengan tata ruang wilayah kabupaten dari bupati, rekomendasi kesesuaian dengan rencana makro pembangunan perkebunan provinsi dari gubernur, izin lokasi dari bupati, rencana kerja pembangunan dan unit pengolahan hasil perkebunan, hasil analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) atau upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) beserta upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL), pernyataan kesediaan dan rencana kerja pembangunan kebun untuk masyarakat, dan lainnya.

Demikian penjelasan mengenai cara memulai bisnis kelapa sawit yang bisa Anda simak. Dalam mendirikan usaha di bidang ini, Anda tidak bisa hanya fokus pada satu aspek saja, misalnya hanya pada penyediaan lahan atau penyediaan benih saja. Ini karena kelima cara di atas saling berkaitan satu sama lain. 

Pertimbangkan Penggunaan Sistem Untuk Bantu Kelola Data Operasional Usaha Kelapa Sawit Anda

Selain kelima cara di atas, Anda patut menyiapkan sistem khusus untuk usaha sawit Anda. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih sistem bernama E-Plantation yang dikembangkan oleh Arvis. Dengan E-Plantation, Anda dapat memantau setiap aktivitas perkebunan melalui laporan digital pada bagian dashboard sistemnya, misalnya total produksi, total rawat dan pemupukan, biaya panen, budget, kualitas buah per blok, produksi per mandor, produksi per pemanen, dan jenis laporan lainnya.

Artikel terkait: Implementasi E-Plantation Pada Sistem Perkebunan Kelapa Sawit Milik PT Sahabat Agro Group

Lebih lanjut, sistem ini mampu mengumpulkan data-data penting perusahaan Anda lewat fitur master data. Sebagai contohnya ialah data blok kelapa sawit. Di dalamnya, Anda bisa melihat jumlah blok yang Anda miliki, jumlah pohon yang ditanam, luas blok, tahun tanam, jadwal piket, jumlah baris, jenis varietas, hingga nama penanggung jawab pada masing-masing blok. Keberadaan fitur ini tentu memudahkan Anda dalam mengelola perkebunan sawit ke depannya.

Tertarik menggunakannya? Hubungi tim Arvis sekarang juga melalui nomor WhatsApp berikut atau isian formulir penjadwalan demo di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *