Panen Kelapa Sawit Sesuai Prosedur, Ini Caranya

Panen Kelapa Sawit

Budidaya kelapa sawit melibatkan berbagai macam aktivitas di perkebunan. Semua aktivitas yang dilakukan di kebun memiliki peran penting tersendiri, termasuk aktivitas panen. Panen kelapa sawit yang dilakukan dengan benar sesuai prosedur akan membuat hasil produksinya menjadi maksimal. Lalu bagaimana cara memanen kelapa sawit yang benar?

Insight Arvis kali ini mengajak Anda mengenal salah satu materi keilmuan yang penting dalam budidaya kelapa sawit, yaitu cara panen. Cari tahu selengkapnya bagaimana cara panen kelapa sawit yang baik dan benar di sini.

Perkebunan Kelapa Sawit

Dilansir dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, kelapa sawit jenis Elaeis guineensis adalah jenis kelapa sawit yang paling umum dibudidayakan di Indonesia. Kondisi iklim dan tipe lahan di Indonesia sangat cocok bagi tanaman kelapa untuk tumbuh dengan baik. Itulah mengapa perkembangan luas perkebunan kelapa sawit semakin meningkat tiap tahunnya.

Sama seperti komoditas sub sektor perkebunan lainnya, perkebunan kelapa sawit memiliki beberapa aktivitas yang perlu dilakukan dengan benar. Berikut ini beberapa aktivitas penting dalam perkebunan kelapa sawit:

  • Persiapan Lahan
  • Persiapan bahan tanaman
  • Pembenihan
  • Penanaman
  • Pemeliharaan Tanaman
  • Pemanenan

Aktivitas perkebunan kelapa sawit yang akan dibahas lebih jauh kali ini adalah pemanenan. Sebelum aktivitas panen kelapa sawit dilakukan, Anda perlu melakukan persiapan panen terlebih dahulu. Persiapan panen yang akurat akan memperlancar pelaksanaan panen utama.

Hal-hal yang perlu Anda persiapkan sebelum panen bisa dicek di sini: Urutan Kegiatan Panen dan Persiapan Panen Kelapa Sawit

Panen Kelapa Sawit

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, panen adalah kegiatan pemotongan tandan dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik. Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman. Sebaliknya, panen yang kurang efektif akan menghambat pencapaian produktivitas tanaman kelapa sawit.

Urutan aktivitas panen yaitu:

  1. Pemotongan tandan buah matang panen
  2. Pengutipan brondolan
  3. Pemotongan pelepah
  4. Pengangkutan hasil ke TPH
  5. Pengangkutan hasil ke pabrik

Berikut ini penjelasan lebih lengkap dari semua aktivitas panen kelapa sawit di atas:

1. Pemotongan tandan buah matang panen

Sebelum pemotongan tandan buah matang dilakukan, petugas pemanen perlu mengamati buah matang panen di pohon pada ancaknya masing-masing terlebih dahulu. Tujuannya yaitu melihat kematangan buah.

Tandan buah dipotong dengan menggunakan dodos (tandan yang berumur 3 – 5 tahun) atau egrek (tanda yang berumur lebih dari 8 tahun. Tandan bekas pemotongan berbentuk V, sehingga tidak ada tangkai tandan yang terbawa ke pabrik.

Ada baiknya jika tandan terhindar dari cacat (terbuka, sobek) pada saat pemotongan, pengangkutan ke TPH, dan ke truk. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya kadar asam lemak bebas (ALB). Secara umum persentase ALB setelah dipotong yaitu 0,2-0,7% dan setelah jatuh ke tanah dapat meningkat menjadi 0,9-1,0% setiap 24 jam.

2. Pengutipan brondolan

Brondolan yang ada pada ketiak pelepah dan piringan pohon dikutip dan diangkut ke TPH dengan menggunakan karung bekas pupuk. Penumpukan brondolan sebaiknya di sebelah tanda dan diberi alas. Tanda dan brondolan juga harus bebas dari pasir, sampah, tangkai tandan, dan kotoran lainnya. Tandan yang kosong ditinggalkan di lapangan (gawangan mati) dan jangan sampai terangkut ke pabrik.

3. Pemotongan pelepah

Jika jumlah pelepah kurang dari standar pelepah, maka tidak perlu dilakukan pemotongan, cukup tandannya saja. Namun jika jumlah pelepah lebih dari standar pelepah yang menyangga, buah dapat dipotong. Pelepah yang ditunas sebaiknya dipotong menjadi 2 sampai 3 bagian dan disusun di gawangan mati.

4. Pengangkutan hasil ke TPH

Buah yang sudah dikumpulkan kemudian diangkut ke TPH dan disusun rapi menurut baris yaitu 5 sampai 10 buah per baris. Selain memotong tangkai buah berbentuk V, pastikan juga posisi tangkai buah menghadap ke atas arah jalan.

5. Pengangkutan hasil ke pabrik

Setelah semua tandan buah terkumpul di TPH, maka aktivitas panen yang terakhir yaitu pengangkutan ke pabrik menggunakan truk. Pastikan armada truk dan tenaga untuk mengangkut tandan dari TPH ke pabrik memadai di hari panen.

Kesimpulan

Panen kelapa sawit memiliki peran penting dalam budidaya kelapa sawit. Aktivitas panen yang dilakukan dengan baik dan benar sesuai prosedurnya akan membantu meningkatkan hasil produksi. Jika hasil produksi meningkat, maka keuntungan yang akan Anda dapatkan juga tidak sedikit.

Selain melakukan aktivitas panen kelapa sawit dengan benar, tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan penggunaan teknologi untuk mengolah semua data terkait perkebunan kelapa sawit Anda. Salah satu teknologi yang hadir dalam bentuk sistem yang dapat Anda gunakan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit Anda yaitu E-Plantation Arvis.

Mengapa E-Plantation Arvis?

E-Plantation merupakan sebuah sistem yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis khusus untuk perkebunan kelapa sawit Anda. Sistem ini hadir dengan berbagai macam fitur bermanfaat. Anda bisa menggunakannya untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan kebun kelapa sawit.

Salah satu keunggulan E-Plantation Arvis yaitu tersedianya modul Buku Kerja Mandor Panen (BKM Panen). Modul ini berisi fitur untuk mengelola BKM panen dan juga melihat detail BKM panen. Anda dapat dengan mudah mengakses mengelola BKM panen dimana saja dan kapan saja.

Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *