Setiap tumbuhan memiliki cara yang berbeda dalam hal pemeliharaan, tanpa terkecuali dengan kelapa sawit. Pemeliharaan kelapa sawit merujuk pada serangkaian upaya untuk menjaga kondisi pohon kelapa sawit sehingga dapat menghasilkan buah yang berkualitas. Jika Anda berminat atau bahkan sedang menekuni bisnis di bidang ini, maka Anda wajib menyimak artikel cara memelihara tanaman penghasil minyak nabati ini hingga usai.
Cara Melakukan Pemeliharaan Kelapa Sawit Yang Tepat
Untuk memaksimalkan pertumbuhan kelapa sawit, Anda perlu mempelajari sembilan cara pemeliharaan berikut, mulai dari memahami kebutuhan nutrisi kelapa sawit hingga memperhatikan teknis pemanenannya. Penjelasan selengkapnya dapat Anda baca di bawah ini.
Pahami Kebutuhan Nutrisi Kelapa Sawit Anda
Cara pertama untuk memelihara kelapa sawit ialah memahami dulu apa saja nutrisi yang diperlukan oleh tanaman ini agar dapat tumbuh dengan maksimal. Salah satu nutrisi tersebut adalah unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Setelah mengetahuinya, Anda juga perlu memperhatikan takaran pemberiannya. Usahakan tidak kurang atau berlebihan karena justru bisa sebabkan berbagai permasalahan. Misalnya, jika pohon kelapa sawit kekurangan fosfor, maka pohon ini berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan seperti kerdil dan memiliki daun yang tidak normal. Pun ketika telah produktif, buah yang dihasilkan akan berukuran kecil dan keriput.
Selain unsur hara, Anda juga perlu memperhatikan kebutuhan air dan sinar matahari dari pohon sawit. Kebutuhan air ini berkisar pada angka 1500 mm hingga 1700 mm per tahunnya. Sementara itu kebutuhan sinar matahari harian kelapa sawit ada di 5 s.d. 7 jam seperti dikutip dari laman Disbun.kaltimprov.
Artikel terkait: Kelapa Sawit di Indonesia, Dari Sejarah Hingga Potensinya
Sesuaikan Metode Pemeliharaan Kelapa Sawit Anda Dengan Tempat Tumbuhnya
Tidak semua daerah penanaman kelapa sawit memiliki jenis tanah yang sama. Oleh karena itu, Anda perlu menentukan cara pemeliharaan sawit Anda berdasarkan jenis tanah yang digunakan untuk tumbuh. Contohnya tanah gambut. Jika Anda menanam pohon kelapa sawit di atas tanah ini, maka Anda perlu mencukupi asupan unsur hara mikro, yaitu cupprum (Cu) dan ferrit (Fe) dengan kadar tinggi. Selain itu, Anda juga perlu memiliki sistem pengairan yang baik sehingga kebutuhan air sawit Anda tercukupi.
Berbeda dengan tanah jenis aluvial. Ketika menanam pohon kelapa sawit pada tanah ini, Anda tidak perlu terlalu sering melakukan pengairan. Sebab, jenis tanah ini mampu menyerap air dengan baik. Namun karena tanah ini mudah menggumpal, tentunya Anda harus memiliki pengelolaan tanah yang memadai sehingga masalah tersebut bisa diatasi.
Kendalikan Gulma Secara Teratur
Gulma merupakan tanaman yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit. Tanaman ini berkembang dengan cara menyerap unsur hara di dalam tanah yang juga dibutuhkan oleh kelapa sawit Anda untuk tumbuh dan berkembang. Untuk membasmi gulma, Anda dapat melakukan penyiangan. Pertama, Anda harus mencabut gulma yang tumbuh sampai ke akarnya. Setelah itu bakarlah gulma yang telah dicabut.
Terakhir, pastikan tidak ada bagian gulma yang terjatuh mau pun akar yang tertinggal guna mengurangi risiko tumbuh kembali. Beberapa gulma yang biasa ditemui di area perkebunan kelapa sawit, misalnya gulma berdaun lebar (umumnya ditemui pada daerah kering) dan gulma berdaun sempit seperti pakis dan teki, yang bisa ditemui pada lahan basah.
Perhatikan Hama Yang Menyerang Sawit Anda
Selain gulma, hama juga dapat mengganggu pertumbuhan kelapa sawit Anda. Maka dari itu, ini juga perlu Anda tangani dengan benar. Melansir Gdmorganic, sejumlah hama yang sering menyerang perkebunan sawit di antaranya tikus semak, ulat api, dan kumbang tanduk. Lebih lanjut, tikus semak biasa memakan buah sawit mentah yang menyebabkan terjadinya gagal panen. Sementara itu, ulat api dan kumbang tanduk dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Ini akan berpengaruh pada proses fotosintesis dari kelapa sawit.
Untuk membasmi tikus semak, Anda bisa menggunakan racun tikus, mengasapi lubang asalnya, hingga memelihara burung hantu sebagai predator alami. Kemudian, Anda bisa menggunakan insektisida berbahan deltametrin dalam mengatasi ulat api dan insektisida dengan kandungan karbosulfan sebagai pemberantas kumbang tanduk.
Tangani Penyakit Yang Menginfeksi Pohon Kelapa Sawit Anda
Beberapa penyakit yang sering menginfeksi pohon kelapa sawit di antaranya busuk akar, busuk pangkal buah, busuk kuncup, garis kuning, anthracnose, hingga tajuk. Penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa jamur. Jika sudah terinfeksi, langkah terbaik untuk menanganinya adalah melakukan pemangkasan pada bagian-bagian yang terinfeksi. Di sisi lain, sebagai upaya pencegahan, Anda perlu mengelola tanah dengan baik seperti melakukan pengapuran atau penambahan zat kapur ke dalam tanah, penyesuaian ph, dan pemupukan. Selain itu, Anda juga perlu memilih bibit unggul yang tahan terhadap penyakit.
Jadwalkan Pemupukan Perkebunan Anda
Agar proses pemupukan kelapa sawit berjalan secara maksimal, Anda perlu membuat jadwal pemupukan. Setelah membuatnya, para petani dapat mengikuti jadwal yang telah disediakan sehingga segalanya dapat berjalan secara sistematis. Lebih lanjut, pupuk yang biasa digunakan untuk tumbuhan kelapa sawit seperti urea, ZA, KCl, dolomit, TSP, dan borate. Tak hanya itu, petani juga kerap kali memberikan pupuk berupa cupprum dan ferrit.
Manfaatkan Teknologi Terbaru
Untuk mempercepat proses perawatan kelapa sawit, Anda dapat memanfaatkan sejumlah teknologi perkebunan canggih, misalnya alat pembersih gulma hingga mesin pemupukan kebun sawit. Meskipun memerlukan anggaran yang cukup banyak, namun penggunaan alat ini bisa dikatakan sebagai investasi jangka panjang bagi bisnis Anda.
Selain kedua alat tersebut, Anda juga perlu menggunakan teknologi yang dapat membantu untuk mengelola data operasional bisnis kelapa sawit. Jadi setiap data pemeliharaan hingga pemanenan dapat diakses dan dilaporakan dengan mudah tanpa perlu menunggu para mandor mau pun pekerja lapangan mengumpulkan laporan konvensionalnya. Contoh dari teknologi tersebut adalah E-Plantation Arvis.
Artikel terkait: Implementasi E-Plantation Pada Sistem Perkebunan Kelapa Sawit Milik PT Sahabat Agro Group
Lakukan Penunasan Sesuai Dengan Umur Pohon Sawit
Penunasan adalah pemangkasan daun dan pelepah yang sudah tidak produktif, misalnya kering, terserang hama, hingga sengkleh (patah pangkal). Ini dilakukan untuk mempertahankan struktur pohon sawit dan meningkatkan produktivitasnya. Lebih lanjut, proses pemangkasan harus dilakukan berdasarkan umur dari pohon sawit.
Contohnya, ketika pohon kelapa sawit Anda berusia 9 tahun maka perlu dilakukan penunasan songgo 3. Ketika berusia 9 hingga 15 tahun, jenis penunasan berubah menjadi songgo 2. Terakhir, lebih dari 15 tahun penunasan dilakukan dengan songgo 1. Sebagai informasi, songgo sendiri berarti penyangga. Jadi, songgo 3 bermakna ada tiga pelepah yang menyangga buah sawit.
Perhatikan Teknis Pemanenan
Cara memanen menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kelapa sawit. Poin yang satu ini harus dilakukan dengan tepat agar pohon sawit dapat kembali berbuah setelah dipanen. Panenlah buah sawit yang sudah berwarna merah atau oranye dan sudah ada buah yang lepas dari tandan atau tempatnya. Ketika memanen, usahakan tidak merusak pelepah yang ada di bawahnya. Jika memang harus memotong pelepah, lakukan dengan teknik yang benar.
Demikian pembahasan mengenai pemeliharaan kelapa sawit yang dapat Anda pelajari. Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal, pohon kelapa sawit perlu dipelihara dengan baik mulai dari memahami kebutuhan nutrisi hingga metode pemanenan yang tidak bisa sembarang dilakukan. Setelah mempelajarinya, Anda juga dapat mengimplementasikannya pada perkebunan kelapa sawit Anda.
Efisiensikan Data Operasional Bisnis Kelapa Sawit Anda Dengan E-Plantation Arvis
Salah satu cara mengembangkan perkebunan kelapa sawit Anda adalah dengan memiliki sistem yang mampu mengelola data operasional perkebunan dengan baik. Salah satu sistem yang patut Anda pertimbangkan, yaitu E-Plantation Arvis. Dengan sistem buatan Arvis ini, Anda bisa memantau aktivitas perkebunan dengan praktis dari mana saja dan kapan saja.
Ini karena setiap data hasil perawatan dan pemanenan bisa langsung Anda amati, tepat setelah para mandor atau petani memasukkan datanya ke dalam sistem. Dalam penyajiannya, Anda akan diberikan beragam jenis laporan dalam bentuk visual. Dengan begitu, menganalisis laporan jadi lebih mudah dan menyenangkan. Tertarik untuk mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi kami pada nomor WhatsApp berikut atau melalui formulir di sini.