Kelapa sawit merupakan salah satu industri perkebunan besar di Indonesia selain kopi, teh, dan karet. Keuntungannya yang besar membuat banyak orang tertarik untuk memulai budidaya kelapa sawit. Selain persiapan lahan dan penanaman, salah satu kegiatan yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya kelapa sawit yaitu pemeliharaan tanaman dengan cara pemupukan. Lalu seperti apa cara pemupukan kelapa sawit yang benar?
Jika Anda adalah seorang pemula dalam budidaya kelapa sawit, Anda berada di tempat yang tepat. Insight Arvis kali ini akan membahas lebih lengkap tentang tujuan dan cara pemupukan kelapa sawit yang benar. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Tujuan Pemupukan
Semua industri perkebunan perlu melakukan yang namanya kegiatan pemupukan, termasuk perkebunan kelapa sawit. Pemupukan merupakan bagian dari pemeliharaan tanaman. Jika kegiatan pemupukan ini dilakukan dengan baik dan benar, maka tanaman kelapa sawit akan tumbuh dengan sehat dan memberikan hasil produksi yang maksimal.
Tujuan pemupukan kelapa sawit, yaitu:
- Menyediakan kebutuhan hara bagi tanaman
- Membantu tanaman agar dapat tumbuh dengan baik
- Meningkatkan potensi hasil produksi yang tinggi
Pemupukan kelapa sawit juga perlu memperhatikan beberapa faktor berikut ini:
- Curah hujan, untuk menghindari kehilangan unsur hara pupuk
- Dosis pupuk pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dilihat dari jenis lahan yang digunakan (lahan mineral atau lahan gambut)
Tabel 1. Standar Umum Pemupukan Untuk Tanaman Kelapa Sawit TBM Pada Tanah Mineral
Tabel 2. Dosis Umum Pemupukan Untuk Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan Pada Lahan Gambut
Cara Pemupukan Kelapa Sawit yang Benar
Anda sudah mengetahui tujuan dilakukannya pemupukan pada tanaman kelapa sawit dan sekarang saatnya mengetahui bagaimana cara melakukannya. Berikut ini cara pemupukan kelapa sawit menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik.
Ada dua cara pemupukan kelapa sawit yang umumnya digunakan, yaitu:
- Sistem pocket atau dibenam
- Sistem tabur, langsung di atas piringan pohon
Teknik Penaburan Pupuk Pada Tanaman Kelapa Sawit
Ada beberapa teknik penaburan pupuk yang dianjurkan untuk tanaman kelapa sawit, antara lain:
1. Area menaburkan pupuk. Pupuk harus ditabur ke area dimana terdapat akar rambut paling banyak, biasanya area piringan pohon atau di sekitar bawah tajuk
2. Tekstur pupuk. Pastikan pupuk yang ditaburkan bertekstur gembur dan tidak menggumpal, terutama pupuk N atau Nitrogen
3. Cara menabur. Taburkan pupuk secara merata pada permukaan tanah piringan pohon
4. Penggunaan pupuk N. Pada tanaman kelapa sawit yang berumur 1 bulan, pupuk N harus ditabur dari pangkal tanaman sampai dengan radius 30 cm dari pangkal tanaman
5. Penggunaan pupuk RP. Khusus untuk pupuk RP atau Rock Phosphate, tidak boleh ditaburkan bersamaan dengan pupuk Amonium Sulfat (pupuk ZA) atau pupuk urea. Interval waktu pemberian pupuk antara 1 jenis pupuk dengan jenis lainnya yaitu 2 minggu.
6. Penggunaan pupuk ZA atau urea. Pupuk ZA atau urea dapat Anda taburkan pada tanaman kelapa sawit pada waktu yang berdekatan dengan pupuk MOP (Muriate Of Potash) atau dolomit namun tidak dianjurkan untuk mencampur ketiga pupuk tersebut
7. Penggunaan pupuk lainnya. Khusus pupuk Borate, CuSO4, ZnSO4 dan HGF-Borate, taburkan pada ketiak pelepah daun kelapa sawit atau ditabur di tanah
8. Peragaan menabur pupuk yang benar. Sebelum kegiatan pemupukan kelapa sawit dilakukan, pastikan Asisten Afdeling atau Mandor Besar memberikan contoh cara menabur pupuk yang benar terlebih dahulu kepada pengecer pupuk. Pengecer pupuk bertugas mengecerkan pupuk di lapangan pada tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai peta rencana pemupukan yang sudah disiapkan.
Artikel Terkait: Kastrasi Kelapa Sawit: Pengertian, Tujuan, dan Cara Pengerjaannya
Raih Keberhasilan Budidaya Kelapa Sawit dengan E-Plantation Arvis!
Kegiatan pemupukan kelapa sawit tidak hanya berkaitan dengan jenis pupuk yang digunakan dan cara pemupukan yang benar, namun juga berkaitan dengan petugasnya. Tenaga pengecer pupuk biasanya terdiri dari satu regu khusus yang dipimpin langsung oleh seorang Mandor (Mandor pengecer pupuk). Mandor pengecer pupuk dikategorikan sebagai mandor rawat karena pemupukan merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan dan perawatan tanaman.
Jumlah tenaga kerja atau karyawan dalam perkebunan kelapa sawit tentunya tidaklah sedikit. Anda perlu memiliki data setiap tenaga kerja atau karyawan, apa tugasnya, dan juga siapa mandornya. Pengelolaan data ini bisa Anda lakukan dengan mudah dan juga efisien jika Anda menggunakan E-Plantation Arvis.
E-Plantation Arvis hadir sebagai salah satu solusi yang tepat guna untuk membantu operasional perkebunan kelapa sawit Anda. Sistem berbasis website dan mobile yang satu ini memiliki modul rawat yang berisi Buku Kerja Mandor Rawat. Anda dapat memasukan data-data hasil kerja dari kegiatan perawatan di kebun dan material apa saja yang digunakan dalam kegiatan perawatan ke dalam modul rawat ini.
Jika Anda tertarik ingin menggunakan E-Plantation Arvis, Anda bisa segera menghubungi tim Arvis lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Raih keberhasilan budidaya kelapa sawit bersama Arvis!