Kastrasi Kelapa Sawit: Pengertian, Tujuan, dan Cara Pengerjaannya

Kastrasi Kelapa Sawit: Pengertian, Tujuan, dan Cara Pengerjaannya

Budidaya kelapa sawit meliputi banyak kegiatan penting yang perlu dikerjakan di kebunnya, mulai dari pembenihan, penanaman, sampai dengan pemeliharaan tanaman. Tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan membutuhkan pemeliharaan yang baik dengan cara kastrasi sebelum akhirnya menjadi tanaman yang menghasilkan. Apa itu kastrasi kelapa sawit?

Cari tahu apa itu kastrasi kelapa sawit, tujuannya, dan juga cara pengerjaannya dengan membaca penjelasan lengkap berikut ini.

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit yang sudah ditanam di lahan kebun selanjutnya perlu dipelihara dengan baik agar nantinya dapat tumbuh sehat dan memberikan hasil awal produksi yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan atau sering disebut juga dengan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, TBM adalah tanaman yang dipelihara sejak bulan pertama penanaman sampai masa panen yang berumur 30 sampai 36 bulan. Selama masa TBM, kastrasi menjadi bagian penting dalam pemeliharaan tanaman untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas.

Kastrasi Kelapa Sawit

Menurut Dokumen Standar Operasional Prosedur nomor SOP AGRO-07/02 yang diterbitkan oleh Serikat Petani Kelapa Sawit dengan judul Manajemen Kastrasi dan Penunasan, kastrasi merupakan pekerjaan penting dalam kegiatan pemeliharaan tanaman sebelum tanaman tersebut beralih dari TBM ke TM atau Tanaman Menghasilkan.

Masih dilansir dari dokumen SOP yang sama, berikut ini penjelasan lengkap tentang kastrasi, tujuannya, dan juga cara pengerjaannya.

1. Apa itu kastrasi?

Kastrasi adalah kegiatan atau pekerjaan membuang bunga pada tanaman belum menghasilkan sampai dengan umur 25 bulan setelah tanaman tersebut ditanam di kebun.

Bunga pada tanaman kelapa sawit muncul setelah tanaman ini berumur 14 bulan. Ketika sudah mencapai umur 20 bulan, bunga-bunga ini masih belum sempurna membentuk buah kelapa sawit sehingga tidak ekonomis untuk diolah. Nah, kegiatan kastrasi kemudian dilakukan untuk membuang bunga-bunga tersebut agar tidak mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman.

2. Tujuan kastrasi

Mengapa perlu dilakukan kegiatan kastrasi pada tanaman kelapa sawit? Tujuan dilakukannya kastrasi yaitu:

  • Menjaga pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang, dan daun)
  • Memperkuat pokok tanaman
  • Menyeragamkan pertumbuhan semua tanaman dalam kebun (kuat dan sehat)
  • Meningkatkan peluang mendapatkan buah kelapa sawit yang lebih besar dan sama beratnya
  • Mengurangi risiko serangan jamur, hama, dan penyakit

3. Cara pengerjaan kastrasi

Berikut ini cara pengerjaan kastrasi pada masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM):

  • Kegiatan kastrasi mulai dikerjakan jika ada lebih dari 50% pokok tanaman kelapa sawit dalam satu hamparan yang telah mengeluarkan bunga jantan dan atau betina. Umumnya, kegiatan ini mulai dilakukan saat tanaman kelapa sawit berumur 16 bulan
  • Pengerjaan kastrasi yang terakhir dilakukan 6 bulan sebelum rencana panen
  • Kastrasi dilakukan 2 bulan sekali sampai tanaman kelapa sawit berumur 20 bulan
  • Pada kegiatan terakhir kastrasi, bunga jantan tidak perlu dibuang karena akan digunakan sebagai media pengembangan Elaedobius camerunicus, jenis kumbang yang dapat membantu penyerbukan bunga kelapa sawit
  • Bunga jantan juga tidak boleh dibuang di daerah bukaan baru yang belum memiliki tanaman kelapa sawit yang menghasilkan, tujuannya sama yaitu mendorong perkembangbiakan Elaedobius camerunicus

Artikel Terkait: Tahapan Penanaman Kelapa Sawit yang Benar untuk Hasil Produksi yang Tinggi

Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Anda dengan Mudah Menggunakan E-Plantation Arvis!

Anda sudah memahami apa itu kastrasi kelapa sawit, tujuannya, dan juga cara pengerjaannya. Pemeliharaan tanaman dengan kastrasi hanya salah satu bagian penting dalam budidaya kelapa sawit. Masih banyak pekerjaan penting lainnya yang perlu dikelola dengan baik, seperti pemilihan bahan tanaman, pembenihan, penanaman, sampai dengan nanti pemanenan. Lalu bagaimana cara mengelola semua kegiatan tersebut dengan baik?

E-Plantation Arvis hadir sebagai salah satu solusi terbaik untuk membantu Anda mengelola operasional kebun kelapa sawit dari sisi penggunaan teknologi. E-Plantation merupakan sebuah sistem berbasis website dan mobile yang dirancang oleh tim professional Arvis untuk kemudahan Anda dalam mengelola perkebunan kelapa sawit.

Anda bisa menggunakan E-Plantation Arvis untuk mengelola data perkebunan, membuat rencana kerja, dan juga membuat laporan. Sistem ini juga mempermudah Anda untuk mengakses semua data dan laporan tersebut dimana saja dan kapan saja tanpa harus terjun langsung ke lapangan.

Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Segera hubungi tim Arvis lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Dapatkan kemudahan mengelola perkebunan kelapa sawit Anda dengan E-Plantation Arvis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *