Menawarkan produk atau layanan kepada pelanggan merupakan hal dasar yang dilakukan setiap perusahaan. Namun, untuk melakukannya dengan baik, Anda perlu mempersiapkan sejumlah hal mulai dari strategi hingga dokumen pendukung, misalnya proposal penjualan.
Proposal penjualan adalah dokumen yang dibuat untuk mempromosikan produk atau layanan kepada pelanggan. Pelanggan di sini bisa merujuk pada orang yang akan menggunakan produk atau layanan hingga mereka yang sudah menggunakannya. Secara umum, proposal ini digunakan pada bisnis bertipe b2b pada tahap negosiasi.
Mengapa Anda Perlu Membuat Proposal Penjualan?
Selepas memahami apa itu proposal penjualan, berikutnya Anda akan mempelajari manfaatnya. Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa Anda peroleh ketika membuat ini untuk pelanggan. Penjelasan dari ketiganya bisa Anda simak pada poin di bawah ini.
Sebagai Tanda Bahwa Anda Memahami Apa Kebutuhan Pelanggan
Proposal penjualan dibuat dengan melakukan riset mendalam, bukan sekadar menampilkan semua keunggulan yang produk atau layanan Anda miliki. Riset tersebut berkaitan dengan kebutuhan yang pelanggan sampaikan sebelumnya. Jadi, saat proposal ini Anda kirimkan ke pelanggan, mereka akan berpikir bahwa bisnis Anda paham dengan kebutuhannya.
Artikel terkait: Apa Itu Proses Penjualan? Pengertian, Manfaat, Serta Tahapannya
Meyakinkan Pelanggan
Pada proposal penjualan, Anda bisa menjelaskan cara produk atau layanan Anda dalam mengatasi permasalahan pelanggan. Nantinya, penjelasan ini bisa mereka jadikan gambaran sehingga lebih yakin untuk membelinya.
Mendorong Terjadinya Pembelian
Proposal ini memuat berbagai informasi seputar produk atau layanan perusahaan Anda, mulai dari fitur, rincian harga, hingga cara pembayaran. Adanya informasi tersebut bisa mendorong pelanggan untuk membeli apa yang Anda tawarkan.
Sebaliknya, ketika proposal penjualan tak dibuat, pelanggan akan sulit melakukan pertimbangan. Sebab, mereka bisa saja lupa dengan fitur-fitur yang sudah Anda sampaikan.
Artikel terkait: Tips Demo Produk B2B Yang Efektif Meningkatkan Penjualan
5 Langkah Mudah Menyusun Proposal Penjualan
Proposal yang baik bisa Anda buat hanya dengan lima langkah, mulai dari memahami pembaca sampai dengan membaca ulang proposal penjualan yang telah dibuat. Penjelasan lengkapnya bisa Anda amati di bawah ini.
Pahami Pembaca Proposal Anda
Sebelum melangkah lebih jauh, Anda harus paham siapa pembaca proposal Anda. Untuk memahaminya, Anda bisa melakukan riset kebutuhan atau masalah yang pernah mereka sampaikan.
Sebagai tambahan, Anda juga perlu meriset kompetitor serta kekurangan dan kelebihan produk atau layanan Anda. Lebih lanjut, catatlah kata yang pelanggan gunakan ketika menyampaikan kebutuhan atau masalahnya. Lalu, cantumkan kata tersebut pada proposal untuk menarik perhatiannya.
Kenali Elemen Yang Ada Pada Proposal
Setiap dokumen bisnis memiliki elemen yang beragam. Keragaman ini dipengaruhi oleh fungsi dari masing-masingnya. Oleh karena itu, Anda harus mengenali elemen proposal penjualan terlebih dahulu.
Artikel terkait: Dokumen Usaha Yang Paling Sering Digunakan Dan Fungsinya
Melansir laman web Indeed, proposal ini terdiri dari enam elemen, yaitu halaman judul, ringkasan produk atau layanan, latar belakang perusahaan Anda, penjelasan bagaimana produk atau layanan Anda mengatasi permasalahan pelanggan, informasi harga dan cara pembelian, serta lampiran.
Mulailah Dengan Draf
Setelah memperoleh data dan memahami elemennya, susunlah draf dari proposal penjualan Anda. Ini bisa dibuat hanya dengan dua tahapan. Pertama, buatlah bab-bab proposal penjualan berdasarkan elemennya. Setelah itu, masukkan data-data penting di bawah elemen terkait.
Dengan adanya draf, Anda bisa menulis proposal dengan mudah. Selain itu, draf proposal bisa difungsikan sebagai template. Jadi, ketika ingin membuat proposal lain ke depannya, Anda tinggal mengganti isinya saja dan tak perlu mengetiknya dari awal.
Menulis Proposal Penjualan
Pada tahap ini, Anda tinggal mengembangkan draf yang sudah dibuat sebelumnya. Buatlah proposal Anda dengan lengkap dan menarik. Ingat, tujuan Anda membuat proposal adalah mempengaruhi pembaca untuk memilih produk atau layanan Anda dibandingkan milik kompetitor.
Untuk meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan Anda, manfaatkan lampiran proposal penjualan. Bagian ini bisa Anda isi dengan study case dan testimoni dari pelanggan sebelumnya.
Cek Ulang Proposal Anda
Pengecekan ini berfungsi untuk memastikan proposal Anda mudah dipahami, bebas dari kesalahan ketik, dan memiliki isi yang relevan. Untuk tahap ini, Anda bisa meminta bantuan dari rekan kerja lainnya.
Artikel terkait: Hati-Hati, Salah Ketik Dokumen Bisnis Bisa Sebabkan Masalah Ini
Jika hal di atas tak memungkinkan, maka Anda bisa mengeceknya sendiri. Namun, lakukan hal tersebut sehari setelah proposal ditulis. Dengan begitu, Anda jadi memiliki pandangan baru. Ketika menemukan kesalahan, perbaikilah sesegera mungkin agar tidak terlewat.
Demikian ulasan terkait proposal penjualan yang penting Anda pelajari. Intinya, dokumen ini dibuat untuk meyakinkan pelanggan terhadap apa yang Anda tawarkan. Jika proposal Anda lengkap dan menarik, potensi terjadinya pembelian juga akan semakin besar. Untuk membuat proposal ini, Anda perlu memahami siapa yang akan membacanya hingga akhirnya bisa menulis dan mengoreksi isinya.
Simpan Proposal Penjualan Anda Pada Sistem Ini Agar Mudah Digunakan Kembali!
Setelah membuat proposal penjualan, Anda wajib mempersiapkan penyimpanannya agar mudah diakses kembali saat diperlukan. Selain pada perangkat kerja, baiknya Anda juga menyimpan proposal pada sistem berbasis cloud. Jadi, Anda bisa tetap mengaksesnya dari perangkat apa pun dan kapan pun selagi ada jaringan internet.
Tak sampai di situ, hindari menyimpan dokumen bisnis Anda pada banyak tempat. Sebab, ini bisa membingungkan pengaksesnya. Untuk mengatasi dua permasalahan tersebut, Anda perlu menggunakan pengelola dokumen berjuluk SmartDoc Arvis. SmartDoc Arvis menawarkan sejumlah kemudahan bagi Anda dengan sistem penyimpanan berbasis cloud dan terpusat.
Dengan SmartDoc Arvis, Anda tidak perlu khawatir dengan keamanan dokumen yang disimpan di dalamnya. Sebab, Anda bisa membatasi siapa saja yang boleh mengaksesnya. Lebih lanjut, setiap perubahan pada dokumen juga mampu dilacak berkat adanya fitur document tracking.
Artikel terkait: 5+1 Tips Jaga Keamanan Dokumen Digital Dan Manfaatnya
Tertarik mencobanya? Hubungi kami melalui nomor WhatsApp ini atau formulir penjadwalan demo di sini.