Manajemen Penanaman Kacangan, Bantu Lahan Sawit Makin Subur

Manajemen Penanaman Kacangan

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan produksi perkebunan kelapa sawit adalah kondisi kesuburan tanah pada lahan kebun. Ketika lahan yang digunakan belum memiliki tingkat kesuburan yang cukup, maka pertumbuhan tanaman kelapa sawit nantinya bisa terganggu. Salah satu cara yang direkomendasikan untuk membantu kesuburan lahan sawit adalah dengan melakukan prosedur manajemen penanaman kacangan.

Insight Arvis kali ini ingin mengajak Anda mengenal lebih jauh tentang manajemen penanaman kacangan untuk lahan sawit. Cari tahu juga bagaimana prosedur penanaman kacangan yang baik dan benar dengan menyimak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penanaman Kacangan untuk Lahan Sawit

Menurut Modul Standar Operasional Prosedur berjudul Manajemen Penanaman Kacangan yang diterbitkan oleh Serikat Petani Kelapa Sawit, penanaman kacangan menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kelapa sawit. Aktivitas penanaman ini dilakukan dengan cara menanam kacang-kacangan sebagai penutup tanah untuk mempersiapkan kondisi yang kondusif bagi penanaman kelapa sawit.

Tujuan dari penanaman kacangan untuk menutupi permukaan tanah pada lahan kelapa sawit yaitu:

  • Menekan pertumbuhan gulma
  • Mengurangi kompetisi unsur hara
  • Membantu menghasilkan bahan organik
  • Mengikat unsur nitrogen dari udara

Aktivitas penanaman kacangan untuk lahan sawit tidak diwajibkan namun direkomendasikan. Harapannya yaitu tanaman kelapa sawit yang akan ditanam nantinya bisa tumbuh dengan baik sehingga dapat memberikan hasil produksi yang optimal.

Prosedur Manajemen Penanaman Kacangan

Masih menurut Modul Standar Operasional Prosedur berjudul Manajemen Penanaman Kacangan yang diterbitkan oleh Serikat Petani Kelapa Sawit, berikut ini standar operasional prosedur manajemen penanaman kacangan.

1. Persiapan lahan untuk menanam kacangan

Sebelum menanam kacangan, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu terkait dengan lahannya. Persiapan lahan yang dimaksud mencakup:

  • Memastikan jalur tanam kacangan pada lahan bebas dari gulma
  • Menyemprot herbisida untuk areal lalang sebanyak 3 kali dengan interval 3 minggu
  • Untuk areal non lalang, semprotkan herbisida 2 kali dengan interval 3 minggu
  • Pastikan kembali tidak ada gulma pada jalur tanam sebelum biji kacangan mulai ditanam
  • Penanaman kacangan dapat dilakukan 2 minggu setelah penyemprotan herbisida terakhir

2. Bahan tanam

Ada 3 jenis kacangan yang dapat digunakan sebagai penutup tanah pada lahan kelapa sawit, yaitu:

  • Calopogonium Mucunoides (CM)
  • Pueraria Javanica (PJ)
  • Mucuna Bracteata (MB)

Benih kacangan yang akan digunakan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Rekomendasi kelayakan tanam diberikan jika persentase tumbuh benih lebih dari 30 %. Jika persentase tumbuh kurang dari 30 %, maka benih kacangan tersebut dinyatakan tidak layak dipergunakan.

3. Komposisi kacangan

Ada dua metode pembangunan penutup tanah yaitu campuran kacangan atau Mucuna Bracteata (MB) murni. Komposisi per ha yang direkomendasikan untuk masing-masing metode yaitu:

  • Campuran kacangan, dan atau 3 kg Pueraria Javanica (PJ) + 6 kg Calopogonium Mucunoides (CM) atau 2 kg Pueraria Javanica (PJ) + 5 kg Calopogonium Mucunoides (CM)
  • Mucuna Bracteata (MB) murni, 408 stek MB atau 75 gram benih MB untuk populasi 136 pokok/ha atau 429 stek MB atau 80 gram benih MB untuk populasi 143 pokok/ha

Jika hasil pengujian benih mencapai lebih dari 80%, maka kebutuhan benih berdasarkan komposisi di atas harus disesuaikan secara proporsional.

Keunggulan jenis kacangan Mucuna Bracteata (MB):

  • Pertumbuhan jenis kacangan ini sangat cepat
  • Toleransi terhadap cuaca panas sangat tinggi
  • Lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit

4. Cara menanam kacangan

Untuk areal datar dan bergelombang:

  • Penanaman kacangan dilakukan dengan compressed band
  • Campuran kacangan ditanam sebanyak 3 jalur dengan jarak antar jalur 30 cm dan dilakukan di tengah gawangan yang bebas rumpukan
  • Campuran kacangan ditanam di kanan dan kiri jalur rumpukan dengan jarak 50 cm dari rumpukan

Untuk areal berbukit dan bergunung:

  • Campuran kacangan ditanam dengan sistem 3 (tiga) larikan yaitu larikan pertama ditanam di pinggir bagian dalam teras, larikan kedua ditanam 50 cm dari pinggir teras, dan larikan ketiga di tengah tebing antar teras dengan jarak + 4 m dari pinggir teras

Khusus untuk Mucuna Bracteata (MB):

  • Lahan yang digunakan adalah lahan dimana seluruh tegakan kayu telah ditumbang dan dirumpuk. Jika tidak segera ditanami dengan kacangan, maka pertumbuhan gulma akan lebih cepat
  • Segera lakukan penanaman stek MB. Setiap antar pokok (pancang tanam) dalam barisan yang mengarah rumpukan kayu ditanam 3 (tiga) stek. Jadi, 1 ha terdapat 408 stek (populasi 136 pokok/ha) atau 429 stek (populasi 143 pokok/ha)

5. Perawatan kacangan

Perawatan kacangan yang telah ditanam mencakup pemupukan dan juga prosedur perawatan. Untuk cara pemupukan, dapat dilihat pada gambar tabel 1 dan 2 di bawah ini.

Gambar 1. Pemupukan Kacangan (Campuran)

Sumber: Modul Standar Operasional Prosedur Manajemen Penanaman Kacangan, Serikat Petani Kelapa Sawit

Gambar 2. Pemupukan Kacangan MB

Sumber: Modul Standar Operasional Prosedur Manajemen Penanaman Kacangan, Serikat Petani Kelapa Sawit

Sedangkan untuk perawatan kacangan, rotasi perawatannya dapat dilihat pada gambar tabel 3 di bawah ini.

Gambar 3. Rotasi Perawatan Kacangan di Jalur dan di Luar Jalur Kacangan

Sumber: Modul Standar Operasional Prosedur Manajemen Penanaman Kacangan, Serikat Petani Kelapa Sawit

Artikel Terkait: Pembukaan Lahan Kelapa Sawit, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

E-Plantation Arvis, Solusi Kemudahan Pengelolaan Kebun Sawit Anda

Manajemen penanaman kacangan yang dilakukan dengan prosedur yang sesuai merupakan salah satu rangkaian aktivitas yang direkomendasikan untuk budidaya kelapa sawit. Masih banyak hal yang perlu Anda lakukan terkait dengan operasional kebun sawit, seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan juga pemanenan.

Dalam rangka membantu Anda untuk mengelola kebun sawit dengan mudah, Arvis hadir dengan teknologi dalam bentuk sistem berbasis web dan mobile yang dinamakan E-Plantation. E-Plantation Arvis memiliki banyak fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan kebun sawit Anda.

Selain mengolah data, E-Plantation Arvis juga bisa Anda gunakan untuk membuat berbagai macam laporan. Keunggulan dari sistem ini yaitu Anda dapat memantau kebun sawit Anda dari mana saja secara real time menggunakan fitur dashboard.

Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. E-Plantation Arvis, solusi kemudahan pengelolaan kebun sawit Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *