Pengendalian Hama dan Penyakit dalam Budidaya Kelapa Sawit

Pengendalian Hama dan Penyakit dalam Budidaya Kelapa Sawit

TBM dalam budidaya kelapa sawit adalah singkatan dari Tanaman Belum Menghasilkan, sebutan untuk tanaman kelapa sawit yang dipelihara sejak bulan penanaman pertama sampai dipanen pada umur 30-36 bulan. Salah satu jenis pekerjaan atau kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pemeliharaan TBM adalah pengendalian hama dan penyakit.

Tujuan dari pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit adalah untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas baik. Lalu bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit yang tepat? Simak tips selengkapnya di bawah ini.

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit merupakan salah satu bagian dalam pekerjaan pemeliharaan tanaman. Pekerjaan ini dilakukan khususnya untuk Tanaman Belum Menghasilkan atau TBM.

Mengapa perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit? Hama dan penyakit dapat memicu matinya tanaman sehingga menyebabkan gagal panen. Itulah mengapa pekerjaan pengendalian perlu dilakukan, tidak hanya untuk mendapatkan tanaman berkualitas baik namun juga untuk menghindari penurunan produksi kelapa sawit akibat gagal panen.

Pengendalian Hama dan Penyakit pada TBM

Tanaman Belum Menghasilkan atau TBM kelapa sawit sangat rentan akan serangan hama dan penyakit. Berikut ini cara pengendalian hama dan penyakit pada TBM menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik.

1. Pengendalian Hama

Ulat Pemakan Daun Kelapa Sawit (UPDKS) merupakan hama tanaman yang umumnya menyerang tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan. Serangan ulat ini membuat tanaman kehilangan daunnya dan perlahan memicu risiko kematian tanaman. Jenis-jenis ulat pemakan daun kelapa sawit bisa dilihat pada gambar tabel di bawah ini.

Tabel 1. Ulat Pemakan Daun Kelapa Sawit (UPDKS)

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit
Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013

Selain ulat, hama lainnya yang sering menyerang TBM adalah babi hutan dan rayap. Babi hutan memakan pangkal batang tanaman kelapa sawit sehingga membuat tanaman mati, sedangkan rayap memakan akar dan batang tanaman sehingga menumbangkan tanaman dan memicu kematian tanaman.

2. Pengendalian penyakit

Umumnya, ada dua jenis penyakit yang menyerang TBM dalam perkebunan kelapa sawit, yaitu penyakit tajuk dan penyakit busuk buah marasmius. Anda bisa melakukan tips di bawah ini untuk mengendalikan kedua penyakit tersebut.

  • Penyakit tajuk (Crown Disease)

Crown Disease atau penyakit tajuk merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh faktor genetis tanaman kelapa sawit. Gejala penyakit ini berupa munculnya pelepah yang bengkok dan tidak dapat membuka dengan sempurna.

Selain itu, gejala penyakit tajuk juga terlihat pada daun tombak yang belum membuka dimana ada pembusukan berwarna coklat yang menyebar dari bagian tengah dan menyebabkan anak daun tanaman menjadi terputus-putus.

Anda juga bisa melihat gejala penyakit tajuk pada bagian pelepah yang tidak membuka. Pada bagian ini, seringkali ditemukan pembusukan dan juga adanya bercak-bercak yang ditumbuhi oleh berbagai cendawan sekunder (jamur).

  • Penyakit Busuk Buah Marasmius (Marasmius sp)

Penyakit lainnya yang sering menyerang TBM yaitu penyakit busuk buah marasmius. Jenis penyakit yang satu ini disebabkan oleh adanya infeksi jamur pada tandan tanaman yang memicu terjadinya pembusukan.

Faktor-faktor yang memicu timbulnya penyakit ini yaitu tanaman yang kurang bersih dan terpelihara, sempitnya ukuran piringan, keterlambatan penunasan, defisiensi hara dan juga tingginya curah hujan.

Gejala awal penyakit busuk buah marasmius ditandai dengan adanya miselia cendawan berwarna putih pada kulit buah dan tandan tanaman. Jamur ini hidup sebagai parasit dan biasanya ditemukan menyebar di sekitar pangkal batang dan tandan buah terbawah.

Tips pengendalian hama dan penyakit. Menyemprotkan larutan insektisida pada tanaman kelapa sawit adalah salah satu tips pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, pastikan Anda melakukan monitoring tanaman kelapa sawit dengan rutin, termasuk sanitasi buah busuk dan terserang.

Artikel Terkait: Cara Pemeliharaan Berikut Bisa Jaga Kualitas Kelapa Sawit Anda!

E-Plantation Arvis, Solusi Terbaik untuk Keberhasilan Budidaya Kelapa Sawit

Pekerjaan atau kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman belum menghasilkan kelapa sawit merupakan bagian dari pemeliharaan tanaman dalam budidaya kelapa sawit. Kegiatan ini melibatkan pekerja kebun kelapa sawit yang bertugas untuk memonitoring tanaman agar serangan hama dan penyakit bisa dihindari.

Semakin luas perkebunan kelapa sawit, maka kebutuhan akan petugas atau karyawan semakin banyak. Data petugas atau karyawan yang tidak sedikit tentunya memerlukan pengelolaan yang efektif dan efisien agar tidak membuang banyak waktu dan tenaga. Lalu bagaimana solusinya?

E-Plantation Arvis hadir sebagai solusi dalam bentuk software berbasis website dan mobile yang efektif dan efisien untuk membantu Anda mengelola data karyawan. Sistem ini dapat membantu Anda untuk mengelola data karyawan, termasuk mengelola data material, alat, dan perlengkapan yang digunakan di kebun.

Tertarik ingin menggunakan E-Plantation Arvis? Segera hubungi tim Arvis lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini untuk mencoba menggunakannya. E-Plantation Arvis, solusi terbaik untuk keberhasilan budidaya kelapa sawit Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *