Perancangan Infrastruktur Perkebunan Sawit: Jalan, Jembatan, dan Gorong-Gorong

Setelah proses pembukaan lahan selesai, bakal calon lahan sawit tidak bisa langsung digunakan untuk penanaman. Anda perlu membuat perancangan infrastruktur perkebunan sawit terlebih dahulu untuk membangun jalan, jembatan, dan gorong-gorong. Baik itu jalan, jembatan, dan gorong-gorong merupakan penunjang penting untuk kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit Anda kedepannya sampai dengan aktivitas panen.

Tim Insight Arvis kali ini mengajak Anda untuk mengenal perancangan infrastruktur perkebunan sawit, terutama untuk pembuatan jalan, jembatan, dan gorong-gorong. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pembukaan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit bisa dilakukan pada lahan mineral atau lahan gambut. Jika lahan mineral terbatas, maka lahan gambut bisa menjadi alternatifnya.

Lahan mineral merupakan lahan dengan tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk dengan ketebalan bahan organik kurang dari 50 cm dan kandungan C organik kurang dari 20%. Selain lahan mineral, jenis lahan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bakal calon perkebunan kelapa sawit adalah lahan gambut.

Lahan gambut merupakan lahan pada suatu wilayah ekosistem gambut yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit. Budidaya kelapa sawit bisa dilakukan di lahan gambut dengan memenuhi beberapa kriteria tertentu untuk menjamin kelestarian fungsi lahan gambut.

Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan lahan gambut sebagai lahan kelapa sawit bisa dicek di sini: Penggunaan Lahan Gambut untuk Sawit, Ini Kriterianya

Setelah dilakukannya pembukaan lahan, Anda belum bisa melakukan aktivitas penanaman. Anda perlu membuat perancangan infrastruktur perkebunan kelapa sawit terlebih dahulu. Infrastruktur yang dimaksud yaitu jalan, jembatan, dan gorong-gorong.

Perancangan Infrastruktur Perkebunan Sawit

Masih menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, ada 3 infrastruktur penting yang diperlukan untuk perkebunan kelapa sawit setelah pembukaan lahan, yaitu jalan, jembatan, dan gorong-gorong.

1. Jalan

Salah satu infrastruktur perkebunan sawit yang sangat diperlukan sejak dari pembukaan lahan sampai aktivitas panen adalah infrastruktur berupa lahan. Kondisi jalan pada kebun sawit sebaiknya berada pada kondisi yang baik sepanjang tahun sehingga tidak menjadi penghambat dalam aktivitas pengangkutan alat, perlengkapan, material, Tandan Buah Segar atau TBS, dan lain-lain.

Pengerasan jalan untuk angkutan TBS harus dilaksanakan pada masa Tanaman Belum Menghasilkan atau TBM. Sementara pada periode Tanaman Menghasilkan atau TM, kegiatan yang dilakukan untuk jalan hanya bersifat pemeliharaan saja. Pengerasan jalan pada umumnya dapat dilakukan dengan batu, pasir batu (sirtu) ataupun dengan batu-laterit. Khusus pembuatan jalan pada lahan gambut, disarankan untuk melakukan penimbunan dengan tanah mineral terlebih dahulu sebelum dikeraskan dengan pasir/batu.

Sistem jaringan jalan di kebun merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang dan menjamin kelancaran pengangkutan terutama bahan-bahan keperluan pemeliharaan tanaman, pengumpulan/pengangkutan hasil serta pengontrolan.

Perencanaan pembukaan jaringan jalan juga harus disesuaikan dengan topografi dan kebutuhan di lapangan. Jika dilihat dari fungsinya, jaringan jalan pada budidaya kelapa sawit terdiri atas 3 jenis yaitu jalan utama, jalan produksi dan jalan kontrol.

  • Jalan utama atau Main Road

Letaknya berada di dalam atau di luar lokasi kebun. Waktu pembuatan jalan dan peningkatan badan jalan (dikeraskan) dilakukan pada masa TBM. Pelaksanaan pengerasan pada TBM-I sekitar 40%, sedangkan pada TBM-II dan TBM-III masing-masing 40% dan 20%. Cara membangunnya dilakukan dengan pengerasan menggunakan sirtu/batu belah 5/7 dengan ketebalan 7 cm dan lebar jalan 6 m.

  • Jalan Produksi atau Collecting Road

Letak jalan produksi berada di dalam blok tanaman dan berfungsi sebagai tempat pengumpulan hasil/produksi yang dihasilkan dari tanaman di blok. Waktu pembuatan jalan dilakukan pada tahun 0, sementara pengerasan jalan dilaksanakan pada periode TBM. Cara membangunnya dilakukan dengan pengerasan menggunakan sirtu/batu belah 5/7 dengan tebal lapisan 7 cm dan lebar jalan 5 m.

  • Jalan Kontrol

Jenis jalan terakhir yang perlu dibangun di kebun sawit adalah jalan kontrol. Jalan ini terletak di areal tanaman dengan arah silang utara-selatan dan timur-barat. Waktu pembuatan jalan dilakukan pada TBM I semester I. Jalan ini sebaiknya memiliki lebar 3 sampai 4 meter. Cara membangunnya dilakukan dengan mencangkul dan meratakan tanah. Jalan ini harus senantiasa dalam kondisi bersih.

2. Jembatan

Selain jalan, Anda juga perlu membuat perancangan infrastruktur perkebunan sawit untuk membangun jembatan. Pembuatan jaringan jalan sebaiknya diusahakan melalui bagian sungai yang tersempit, terutama pada areal lahan yang terdapat aliran sungai agar pembangunan jembatan lebih mudah dan efisien.

3. Gorong-Gorong

Jika sungai yang terdapat pada bakal calon lahan kelapa sawit memiliki sungai kecil yang dangkal, maka disarankan untuk membuat gorong-gorong. Pada tempat-tempat yang rendah dan tempat penyaluran air dari parit, pembuatan gorong-gorong disarankan sesuai dengan ukuran parit.

Jenis gorong-gorong yang umumnya digunakan yaitu gorong-gorong yang terbuat dari semen. Namun jika memungkinkan, maka disarankan agar menggunakan gorong-gorong yang terbuat dari pipa PVC.

Ketebalan tanah timbunan gorong-gorong minimal harus setebal gorong-gorong untuk menghindari pecahnya gorong-gorong jika dilalui kendaraan. Sebagai contoh, gorong-gorong dengan ukuran 60 cm harus ditimbun dengan tanah minimal 60 cm. Pastikan juga jalan dan tanah di atas gorong-gorong dalam kondisi rata.

Perancangan infrastruktur perkebunan sawit dengan membangun jalan, jembatan, dan gorong-gorong berkaitan dengan penggunaan alat, perlengkapan, dan pekerja. Semua data yang berkaitan dengan alat, perlengkapan, dan pekerja tentunya perlu Anda kelola dengan baik agar proses pembangunan infrastruktur berjalan dengan lancar.

Jika Anda membutuhkan sebuah teknologi untuk mengelola semua data yang berkaitan dengan alat, perlengkapan, dan pekerja, Anda bisa menggunakan E-Plantation Arvis.

Mengapa E-Plantation Arvis?

Sebuah sistem berbasis web dan mobile yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis, E-Plantation merupakan solusi terbaik untuk operasional perkebunan kelapa sawit Anda. Sistem ini memiliki banyak fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan kebun sawit Anda.

Anda bisa menggunakan E-Plantation Arvis untuk mengelola data alat dan perlengkapan. Sistem ini juga mempunyai fitur untuk mengelola semua data karyawan yang bekerja di kebun sawit Anda, termasuk data karyawan yang bekerja dalam pembangunan infrastruktur kebun.

Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini jika Anda tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *