Persiapan Panen Kelapa Sawit, Kunci Keberhasilan Menggali Produksi

Persiapan Panen Kelapa Sawit, Kunci Keberhasilan Menggali Produksi

Tanaman Menghasilkan atau TM merupakan sebutan untuk tanaman kelapa sawit di kebun yang sudah siap untuk dipanen. Sebelum pelaksanaan kegiatan panen, harus ada persiapan yang matang agar keberhasilan kegiatan ini bisa tercapai. Lalu apa saja persiapan panen kelapa sawit yang perlu dilakukan?

Jika Anda adalah pemilik perkebunan kelapa sawit dan ingin menggali produksi kebun Anda semaksimal mungkin, Anda berada di tempat yang tepat. Cari tahu apa saja persiapan panen kelapa sawit selengkapnya dengan menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Kegiatan Panen Kelapa Sawit

Salah satu kegiatan yang paling penting dalam sektor perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, adalah kegiatan panen. Kegiatan ini dilakukan pada tanaman kelapa sawit yang sudah mencapai kriteria sebagai tanaman menghasilkan atau TM. Keberhasilan kegiatan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman.

Pada perkebunan kelapa sawit, kegiatan panen adalah kegiatan memotong tandan dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit yang sudah siap untuk dipanen umumnya berusia 30 bulan. Faktor penentu lainnya yang membuat tanaman kelapa sawit siap dipanen adalah jumlah pohon yang sudah berbuah matang panen di kebun ada lebih dari 60%.

Keberhasilan kegiatan panen kelapa sawit salah satunya diukur dari persiapannya. Persiapan panen kelapa sawit yang kurang diperhatikan akan mempengaruhi keefektifan kegiatan panen serta menghambat pencapaian produktivitas tanamannya.

Persiapan Panen Kelapa Sawit

Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan panen menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik. Apa saja persiapan itu? Simak rinciannya di bawah ini.

1. Kriteria Matang Panen

Pemilik kebun bersama dengan petugas panen perlu mengetahui kriteria matang panen untuk meminimalisir kesalahan memanen tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan atau TBM. Parameter yang digunakan untuk menentukan kriteria matang panen adalah perubahan warna pada tandan serta buah yang membrondol dari tandannya.

Proses berubahnya warna yang terjadi pada tandan biasanya dimulai dari warna hijau yang berubah kehitaman lalu menjadi merah atau orange. Parameter lainnya dari kriteria matang panen adalah berat tandannya. Berat tandan yang sudah siap panen biasanya lebih dari 10 kg untuk 2 brondolan dan kurang dari 10 kg untuk 1 brondolan.

Mutu buah kelapa sawit yang siap dipanen ditentukan oleh fraksi matang panen yang terdiri dari 7 kelas.

Tabel 1. Fraksi Matang Panen pada Tanaman Menghasilkan

Persiapan Panen Kelapa Sawit
Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013

Fraksi panen ini merupakan faktor yang berpengaruh besar terhadap rendemen minyak sawit dan kadar asam lemak bebas (ALB) di dalamnya. Tingginya fraksi panen (matang) akan meningkatkan rendemen minyak sawit dan ketika kualitas minyak semakin jelek makan kadar ALB-nya akan semakin naik.

Hubungan antara fraksi panen, rendemen, dan kadar ALB dapat dilihat pada gambar tabel berikut ini.

Tabel 2. Hubungan Fraksi Panen, Rendemen Minyak, dan Kadar ALB

Persiapan Panen Kelapa Sawit
Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013

2. Rotasi Panen

Persiapan panen kelapa sawit yang kedua yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan tentang rotasi panen. Rotasi panen adalah selang waktu antara kegiatan panen satu dengan kegiatan panen berikutnya pada satu ancak panen. Selang waktu ini tergantung pada kerapatan panen, kapasitas panen, dan keadaan pabrik. Idealnya, selang waktu ini sekitar 7 hari.

Semakin panjangnya waktu rotasi panen, maka semakin meningkat pula kerapatan panen yang mengakibatkan menurunnya kualitas panen. Faktor lainnya yang mempengaruhi rotasi panen adalah iklim, memicu munculnya panen puncak dan panen kecil. Ketika iklim menjadi faktor yang mempengaruhi persiapan panen, maka rotasi panen 5 atau 7 hari dapat disesuaikan dengan keadaan produksi.

3. Sistem Ancak Panen

Pada sistem ancak panen, Anda perlu memperhatikan ketersediaan tenaga kerja dan keadaan topografi lahan di kebun. Sistem ancak panen sendiri ada dua, yaitu ancak tetap dan giring. Ancak tetap membagi ancak panen yang sama pada setiap panen dengan luasan tertentu dan harus diselesaikan pada hari tertentu sedangkan ancak giring menugaskan setiap pemanen untuk selalu mencari buah yang mudah dipanen.

4. Kerapatan Panen

Sebelum dilakukannya kegiatan panen, Anda perlu menghitung angka kerapatan panen sebagai salah satu persiapan panen kelapa sawit. Kerapatan panen adalah jumlah pohon yang dapat dari suatu luasan tertentu. Angka yang didapatkan dapat digunakan untuk meramalkan produksi, kebutuhan petugas panen, dan kebutuhan armada truk.

5. Kebutuhan tenaga panen dan peralatan

Anda juga perlu memperkirakan jumlah tenaga panen dan peralatan panen yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan panen. Umumnya, kebutuhan tenaga panen berkisar antara 0,08–0,09 Hk/ha. Peralatan yang perlu Anda siapkan untuk panen adalah galah, egrek, kampak, dan dodos. Jangan lupa untuk menyiapkan sarana panen seperti pengerasan jalan, pembuatan titi/tangga panen, jalan panen (pikul), dan Tempat Pengumpulan Hasil atau TPH.

Artikel Terkait: Kegunaan Angka Kerapatan Panen Kelapa Sawit dan Cara Menghitungnya

E-Plantation Arvis, Melengkapi Persiapan Panen Kelapa Sawit untuk Keberhasilan Panen Kebun Anda!

Persiapan panen kelapa sawit yang matang dan juga terperinci akan memudahkan Anda dalam melaksanakan kegiatan panen. Ketika keberhasilan panen tercapai, maka produktivitas tanaman pun akan semakin meningkat. Untuk melengkapi persiapan panen ini, tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan untuk menggunakan sebuah teknologi.

E-Plantation Arvis, sebuah teknologi yang dibuat dalam bentuk sistem berbasis web dan mobile yang bisa Anda siapkan untuk mencapai keberhasilan kegiatan panen. Dikembangkan oleh Arvis, E-Plantation dapat digunakan untuk mengelola berbagai data yang berkaitan dengan kebun. Anda juga dapat menggunakan sistem ini untuk mengelola BKM panen, Penerimaan Mutu Ancak (PMA), dan mengelola tonase kebun.

Jika Anda tertarik ingin mencoba menggunakan E-Plantation Arvis, hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Lengkapi persiapan panen kelapa sawit dengan E-Plantation Arvis untuk keberhasilan panen kebun Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *