Hacking bisa menjadi aktivitas yang merugikan siapa saja jika dilakukan tanpa izin dan dengan tujuan yang tidak baik. Dalam melakukan hacking, seorang hacker biasanya menggunakan suatu teknik tertentu tergantung dari siapa targetnya dan apa yang diincar. Apa saja teknik hacking yang paling sering digunakan oleh mereka?
Dengan maraknya serangan hacking yang merugikan pengguna komputer dan smartphone akhir-akhir ini, Insight Arvis kali ini ingin mengajak Anda untuk mencari tahu lebih jauh seperti apa teknik hacking yang sering digunakan oleh hackers agar Anda tetap waspada.
Apa Itu Hacking?
Hacking atau peretasan adalah sebuah aktivitas menerobos masuk ke dalam aplikasi atau sistem pada perangkat keras seperti komputer dan smartphone. Aktivitas penyusupan ini belum tentu merupakan tindakan jahat karena tergantung dari untuk apa tujuannya. Jika belum mendapatkan izin dan diikuti dengan tujuan yang tidak baik, maka aktivitas peretasan yang dilakukan dapat dikategorikan ilegal.
Definisi hacking selengkapnya, sejarahnya, dan tipe-tipe hackers bisa dicek di sini: Apa Itu Hacking? Ini Definisi dan Tipe-Tipenya
5 Teknik Hacking yang Paling Sering Digunakan oleh Hackers
Menurut AVG Signal Blog, berikut ini beberapa teknik hacking yang paling umum dan sering digunakan oleh hackers:
1. Phishing
Salah satu serangan atau teknik hacking yang paling umum dan sering digunakan oleh hackers adalah phishing. Teknik ini biasanya digunakan hackers untuk mendapatkan data atau informasi pribadi seperti kata sandi dan detail kartu kredit. Semua data atau informasi yang didapatkan kemudian digunakan untuk meretas akun korban dan melakukan penipuan atau pencurian.
Serangan atau teknik phishing sering dialami oleh pengguna smartphone. Hackers biasanya akan membuat aplikasi tiruan yang mirip seperti aslinya dengan harapan korban akan tertipu dan mengikuti arahan yang ada pada aplikasi tiruan tersebut. Selain membuat aplikasi tiruan, hackers juga biasanya melakukan phishing dengan pesan SMS (smishing), panggilan telepon (vishing), atau melalui platform media sosial.
2. DNS spoofing
Teknik hacking selanjutnya yang sering dilakukan oleh hackers adalah DNS spoofing. Serangan hacking dengan teknik ini dilakukan dengan mengambil data dari DNS server berupa alamat domain dan IP address korban.
Hacker akan menyiapkan sebuah situs tertentu yang akan digunakan untuk mengambil data korban. Saat korban masuk ke situs tujuan, hacker kemudian akan membelokkannya ke alamat IP yang berbeda ke situs yang sudah disiapkan tadi.
3. Cookie theft
Teknik hacking dengan cookie theft dilakukan oleh hackers dengan mengambil data cookie (sesi) dan menggunakannya untuk menyamar sebagai korban di situs web yang korban gunakan. Cookie adalah file kecil yang disimpan situs web di browser Anda yang memuat pertukaran data antara Anda dan server web, mulai dari saat Anda mulai menggunakan situs hingga Anda meninggalkannya atau menutup browser Anda. Beberapa situs web menggunakan cookie yang dapat mencatat semua yang Anda lakukan seperti apa yang Anda klik atau istilah pencarian apa yang Anda gunakan.
4. Cross-site scripting
Hackers juga sering menggunakan teknik hacking berupa cross-site scripting. Teknik ini merupakan serangan hacking situs web dimana hackers menambahkan kode yang mereka buat ke sebuah situs web legal. Akibatnya, cara kerja situs web tersebut menjadi berbeda dan pengunjung web pun akan terkena dampak buruknya.
Banyak hackers yang menggunakan teknik cross-site scripting untuk membajak cookie pada situs web korban dalam cookie theft. Situs web legal yang dikunjungi korban pun menjadi portal phising yang dapat mencatat dan menangkap semua data yang dimasukkan oleh korban, contohnya nama pengguna dan kata sandi.
5. SQL injection
Teknik hacking atau serangan hacking terakhir yang biasanya dilakukan oleh hackers yaitu dengan cara SQL injection. Ini merupakan jenis serangan dimana hackers memasukkan kode yang mereka buat ke database yang disimpan di server sebuah situs web. Tujuannya yaitu untuk mengubah, menghapus, atau memodifikasi database.
Dengan teknik SQL injection, hackers dapat mendapatkan semua data korban yang ada dalam database atau menghapus data dalam jumlah besar. Hal ini akan mengakibatkan kerugian yang besar, terutama bagi perusahaan yang menjadi sasaran serangan hackers.
Bagaimana Cara Mencegah Terkena Serangan Hacking?
Lalu bagaimana cara mencegah terkena serangan hacking? Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu dengan membuat kata sandi yang unik dan kuat untuk setiap akun online yang Anda miliki. Kedua, jika Anda hendak membuat dan mengembangkan sebuah website, pastikan layanan pengembang website yang Anda pilih mengimplementasikan HTTPS untuk mencegah phising dan memberlakukan maintenance secara berkala.
Layanan Audit Sistem dari Arvis, Bantu Cegah Serangan Hacking
Ternyata ada beberapa teknik hacking berbeda yang digunakan oleh para hackers untuk melakukan pencurian data korban yang ditargetkan. Ketika Anda mengalami salah satu serangan hacking, data Anda yang dicuri akan digunakan untuk berbagai macam tujuan, termasuk penipuan dan pengurasan saldo rekening.
Hacking menjadi salah satu kekhawatiran banyak orang ketika ingin membangun sebuah aplikasi atau sistem atau ketika telah memiliki sebuah aplikasi atau sistem. Jika Anda juga memiliki kekhawatiran yang sama, Anda tidak perlu khawatir. Dalam layanan pengembang software-nya, Arvis memiliki layanan audit sistem atau aplikasi. Dengan adanya layanan ini, hacking pada aplikasi atau sistem bisa dicegah.
Jika Anda tertarik dengan layanan pengembang software dari Arvis dan ingin mencari tahu seperti apa audit sistem atau aplikasi yang dilakukan, hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini. Mari bangun sistem atau aplikasi dengan keamanan terbaik bersama Arvis!