Software Development Life Cycle atau SDLC terdiri dari beberapa tahapan atau fase penting untuk pembuatan dan pengembangan software, salah satunya testing. Pengembang software biasanya menerapkan Software Testing Life Cycle atau STLC dalam fase testing ini. Ada beberapa dokumen penting yang perlu dibuat dalam STLC, salah satunya yaitu Test Plan Document.
Insight Arvis kali ini mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh tentang Test Plan Document. Cari tahu juga apa saja komponen yang ada di dalam dokumen ini dan seberapa penting dokumen ini dalam pengembangan software dengan menyimak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Test Plan Document?
Dilansir dari situs BrowserStack, Test Plan Document merupakan dokumen terperinci yang berisi strategi pengujian, tujuan pengujian, jadwal pengujian, estimasi pengujian, tenggat waktu pengujian, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dokumen ini bisa dianggap sebagai cetak biru untuk menjalankan pengujian yang diperlukan untuk memastikan software berfungsi dengan semestinya.
Menurut Altexsoft, Test Plan Document adalah sebuah dokumen yang dibuat pada salah satu langkah pertama dalam Software Testing Life Cycle atau STLC. Dokumen ini menguraikan bagaimana sebenarnya software harus diuji bersama dengan alat, lingkungan pengujian, jadwal, sumber daya, tanggung jawab, risiko, dan aspek lainnya.
Hal-hal yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan dokumen ini:
- Dokumen ini dibuat pada fase test planning dalam STLC
- Pembuatan dokumen ini membutuhkan tiga input: dokumen Requirement Traceability Matrix (RTM), project schedule (jadwal pengerjaan proyek), dan Resource Availability (ketersediaan sumber daya)
- Aktivitas yang dilakukan pada fase test planning dilakukan oleh Quality Assurance (QA) dan Lead QA, termasuk dalam pembuatan dokumen ini
Komponen Test Plan Document
Dokumen STLC berupa Test Plan Document yang baik perlu memenuhi beberapa komponen berikut ini:
1. Scope
Salah satu komponen penting dalam Test Plan Document adalah scope atau ruang lingkup. Ruang lingkup yang dimaksud yaitu rincian tujuan proyek dan rincian skenario pengguna yang akan digunakan dalam pengujian. Scope juga biasanya berisi skenario yang tidak termasuk dalam proyek (jika dibutuhkan).
2. Schedule
Komponen penting kedua yang harus ada dalam dokumen ini adalah schedule atau jadwal. Test Plan Document juga perlu memuat rincian detail tentang tanggal mulai dan tenggat waktu bagi Quality Assurance untuk melaporkan hasil pengujian.
3. Resource Allocation
Dokumen STLC ini juga biasanya berisi rincian detail tentang resource allocation (alokasi sumber daya). Hal ini berkaitan dengan pembagian tiap tugas pengujian kepada masing-masing Quality Assurance.
4. Environment
Komponen dalam Test Plan Document selanjutnya yaitu Environment, bagian mendetail yang merinci kondisi, konfigurasi, dan ketersediaan lingkungan pengujian. Lingkungan pengujian yang dimaksud yaitu perangkat (devices), versi sistem operasi, dan browser.
5. Tools
Testing juga membutuhkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pengujian. Alat-alat apa saja yang akan digunakan untuk pengujian, pelaporan bug, dan aktivitas relevan lainnya dijabarkan dalam dokumen ini.
6. Defect Management
Detail bagaimana bug akan dilaporkan, kepada siapa, dan apa saja yang perlu disertakan dalam setiap laporan bug dirinci lebih jelas pada bagian ini dalam dokumen. Misalnya, apakah bug harus dilaporkan dengan tangkapan layar, log teks, atau video?
7. Risk Management
Test Plan Document juga berkaitan dengan risk management (manajemen risiko). Pada bagian ini, risiko apa yang mungkin terjadi selama pengujian dan risiko apa yang mungkin akan dialami jika software dirilis tanpa pengujian yang baik dan benar.
8. Exit Parameters
Komponen terakhir dalam Test Plan Document adalah exit parameters. Pada komponen ini, dokumen STLC ini digunakan sebagai dokumen yang merinci lebih detail kapan aktivitas pengujian harus dihentikan. Bagian ini juga menjelaskan hasil yang diharapkan dari aktivitas yang dilakukan oleh Quality Assurance, memberikan tolok ukur untuk membandingkan hasil pengujian dengan persyaratan yang diharapkan.
Pentingnya Test Plan Document
Mengapa pembuatan dokumen STLC berupa Test Plan Document begitu penting? Ini alasannya:
- Membantu individu di luar tim Quality Assurance seperti developer (tim pengembang), manajer bisnis, dan tim yang berhubungan dengan pelanggan memahami dengan tepat bagaimana sebuah aplikasi akan diuji
- Menjadi panduan aktivitas pengujian yang jelas bagi tim Quality Assurance
- Sumber utama yang merinci aspek-aspek seperti ruang lingkup pengujian, estimasi pengujian, strategi pengujian, dan sebagainya
- Memudahkan pihak manajemen dalam meninjau progres pengembangan software
- Pandungan yang dapat digunakan kembali untuk proyek lain atau proyek berikutnya
Perbedaan Test Plan dan Test Strategy
Selain Test Plan Document, ada juga yang namanya Test Strategy Document. Dilansir situs Altexsoft, Test Strategy Document adalah dokumen yang berisi pendekatan umum untuk pengujian produk (apa yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya). Dokumen ini berada di luar cakupan STLC dan tidak menentukan persyaratan pengujian proyek, melainkan merinci lebih detail prinsip-prinsip umum pengujian untuk semua proyek di perusahaan.
Gambar 1. Hubungan antara Test Strategy dan Test Plan
Perbedaan mendasar antara Test Plan dan Test Strategy yaitu:
Level: Test Plan merupakan dokumen level proyek (project level document) sedangkan Test Strategy merupakan dokumen level organisasi (organization level document)
Perubahan: dokumen Test Plan dapat diubah berdasarkan progres pengujian sedangkan Test Strategy tidak sering mengalami perubahan
Isi: Test Plan merinci detail aktivitas yang akan dilakukan untuk pengujian sedangkan Test Strategy hanya menjelaskan tujuan dari setiap aktivitas pengujian
Penyusun: Test Plan dibuat dan disusun oleh tim Quality Assurance dan Lead Quality Assurance sedangkan Test Strategy dibuat dan disusun oleh manajer proyek atau analis bisnis
Kesimpulan
Test Plan Document merupakan salah satu dokumen penting dalam Software Testing Life Cycle atau STLC yang berisi detail perencanaan seperti apa aktivitas pengujian yang akan dilakukan pada sebuah software. Penyusunan atau pembuatan dokumen ini memerlukan dokumen pengujian lainnya, yaitu Requirement Traceability Matrix (RTM).
Pentingnya Test Plan Document sebagai panduan bagi tim Quality Assurance dalam melakukan aktivitas pengujian software yang sedang dikembangkan berdampak besar pada kualitas software tersebut. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi Anda untuk memilih layanan pengembang software. Pastikan layanan pengembang software yang Anda pilih juga memiliki tim Quality Assurance terbaik seperti Arvis.
Artikel Terkait: Mengenal Requirements Traceability Matrix, Dokumen Penting dalam STLC
Mengapa Arvis?
Arvis merupakan salah satu software company terbaik di Indonesia yang sudah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar sebagai Technology Partner mereka dalam pengembangan software. Mengapa? Karena Arvis memiliki layanan pengembang software terbaik yang dapat membantu Anda mengembangkan sebuah sistem atau software sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Selain layanan pengembang software, Arvis juga memiliki layanan untuk audit proses Quality Assurance di perusahaan digital Anda. Tim Arvis akan melakukan assessment, audit, hingga perbaikan workflow Quality Assurance di perusahaan digital Anda. Layanan inspection ini memastikan produk digital Anda minim bugs dan juga layak pakai.
Tertarik dengan layanan pengembang software dari Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini. Mari bangun dan kembangkan software terbaik bersama Arvis!