Tips Demo Produk B2B Yang Efektif Meningkatkan Penjualan

Tips Demo Produk B2B Yang Efektif Meningkatkan Penjualan

Berbicara tentang meningkatkan penjualan, ada beragam cara yang dapat Anda tempuh. Salah satunya melalui demo produk atau demonstrasi produk. Istilah ini tentu tak asing bagi Anda yang menekuni bisnis di bidang B2B. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demonstrasi bermakna peragaan cara melakukan sesuatu. Jika dihubungkan dengan dunia bisnis, maka demonstrasi produk dapat diartikan sebagai aktivitas mempraktikkan cara penggunaan suatu produk atau layanan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan kepada calon penggunanya. 

Produk atau layanan yang didemonstrasikan pun tidak terbatas pada produk atau layanan baru, tetapi juga produk atau layanan lama yang sudah mengalami perbaikan. Salah satu tujuan melakukan kegiatan ini yaitu meningkatkan kepercayaan calon pengguna terhadap produk yang akan mereka gunakan. Akhirnya, kepercayaan tersebut dapat meningkatkan penjualan. Karenanya, Anda perlu melakukan yang terbaik dalam demo produk agar rasa ketertarikan mereka terhadap produk Anda sebelumnya tak hilang begitu saja.

Bagaimana Tips Melakukan Demo Produk Yang Baik Untuk Meningkatkan Penjualan? 

Pertanyaan baru mungkin muncul di benak Anda saat ini. Lalu, seperti apa cara yang baik dalam melakukan demo produk? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, baiknya Anda simak artikel ini hingga akhir agar informasi yang disajikan dapat Anda terapkan pada bisnis Anda dengan baik. 

Kenali Karakter Calon Pengguna

Jauh sebelum hari pelaksanaan demo produk, Anda perlu memahami siapa yang akan mengikuti demo produk Anda. Sebagai langkah awal, pahamilah pada bidang apa perusahaan calon pengguna produk atau layanan Anda bergerak. Ini perlu dilakukan karena setiap perusahaan memiliki masalah yang berbeda-beda meskipun mereka memiliki ketertarikan pada produk yang sama. Misalnya, perusahaan A bergerak di bidang manufaktur dan tertarik pada produk A milik perusahaan Anda karena fitur A. Sementara itu, perusahaan B bergerak pada bidang industri makanan dan ingin menggunakan produk A karena fitur B. 

Setelah mengetahui jenis perusahaan dan masalah yang mungkin mereka hadapi, kini Anda dapat menyusun materi demo produk Anda berdasarkan data-data tersebut. Jangan lupa untuk menyesuaikan masalah tersebut dengan fitur produk atau layanan Anda yang berperan dalam menyelesaikannya. Dengan demikian, nantinya ketika melakukan demo produk, Anda tak lagi bingung untuk menonjolkan fitur apa agar calon pelanggan tertarik melanjutkan proses pembelian produk.  

Pahami Produk Atau Layanan Yang Akan Anda Demokan

Sebelum memutuskan untuk mengikuti produk demo dengan perusahaan Anda, calon pelanggan tentu sudah melakukan riset pada produk atau layanan Anda beserta produk atau layanan dari pesaing Anda. Sebab, ketika calon pelanggan tertarik pada sebuah produk, mereka akan mencari informasi mendalam tentang produk tersebut. Artinya, dengan melakukan produk demo, mereka mengharapkan informasi yang belum mereka dapat dari proses riset sebelumnya. Jadi, selain memahami fitur-fitur unggulan dari produk, Anda wajib menguasai segala informasi dari produk yang Anda miliki, mulai dari fitur, manfaat, hingga cara mengoperasikannya.

Sebagai antisipasi, cobalah membuat daftar pertanyaan yang mungkin mereka tanyakan ketika demo produk berlangsung. Untuk memudahkan Anda, cobalah amati informasi yang tersedia pada website Anda dan catat informasi apa yang mungkin belum ada di dalamnya. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan halaman faq berisi pertanyaan yang sering ditanyakan pada website kompetitor Anda sebagai referensi. Setelah itu, siapkan jawaban terbaik untuk menjawabnya. Namun, jika menemukan kesulitan ketika menjawab pertanyaan calon pelanggan, Anda dapat bekerja sama dengan anggota tim yang terlibat langsung dalam pengerjaan produk.

Artikel terkait: Website B2B: Pengertian, Ciri Khas, dan Contohnya

Tepat Waktu Adalah Kunci Meningkatkan Penjualan 

Yang tak kalah penting ketika melakukan demo produk adalah ketepatan waktu. Setiap calon pelanggan tentu memiliki kesibukan lain di luar kegiatan demo produk bersama Anda. Jika Anda telat datang, maka kesan buruk akan menimpa bisnis Anda. “Datang ke demo produk saja terlambat, apalagi ketika proses pengerjaan produk.” Itulah kira-kira apa yang akan calon pelanggan pikirkan saat Anda terlambat melakukan demo produk. Tak hanya itu, ketika Anda terlambat menghadiri kegiatan demo, pikiran Anda cenderung akan kacau dan sulit fokus kepada materi produk yang harus Anda sampaikan. Tentu saja, ini akan membuat proses penyampaian produk menjadi tidak maksimal. 

Jadi, mulailah proses demo sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Jika Anda melakukan demo produk secara langsung atau tatap muka, tibalah di tempat demo setidaknya 1 jam atau 30 menit sebelum kegiatan dimulai. Namun, jika Anda melakukannya secara online, maka masuklah ruang meeting online setidaknya 15 menit sebelum acara dimulai. Untuk mencegah terjadinya kelupaan jadwal, buatlah pengingat atau reminder pada perangkat digital Anda beberapa menit sebelum kegiatan berlangsung. Akan lebih baik, jika Anda juga membuat pengingat untuk calon pelanggan Anda melalui email agar hal yang tak diinginkan dapat diminimalisir. 

Artikel terkait: Rekomendasi Tools Bisnis Untuk Menghemat Biaya Operasional

Selipkan Beberapa Cerita Terkait Produk Yang Anda Tawarkan

Untuk membuat demo produk Anda lebih berkesan, cobalah menyelipkan cerita sebelum melakukan praktik penggunaan produk. Isilah cerita ini dengan sebuah masalah yang mana dapat diselesaikan menggunakan produk yang sedang Anda demokan. Dengan begitu, fitur dari produk yang Anda tawarkan akan tampak benar-benar dapat membantu calon pelanggan menyelesaikan masalah pada bisnisnya. Selain itu, menyelipkan cerita dapat membuat penjelasan produk Anda tidak terkesan dilebih-lebihkan. 

Selain cerita, pada tahap ini, Anda dapat membagikan pengalaman pengguna lainnya ketika menggunakan produk Anda untuk mendukung proses bisnis mereka. Ini bisa jadi jalan lain untuk meningkatkan kepercayaan mereka pada produk yang Anda tawarkan. Untuk melakukannya, Anda dapat meminta pendapat dari pelanggan sebelumnya terkait pengalaman menggunakan produk Anda, mulai dari fitur apa yang paling membantu bisnis mereka hingga apa saja yang berhasil mereka raih dengan menggunakan produk Anda. 

Ingin Meningkatkan Penjualan? Perhatikan Calon Pelanggan Anda

Ketika persiapan materi sudah matang, Anda tidak boleh lupa membangun hubungan baik dengan mereka dengan memberikan perhatian. Luangkan waktu Anda sebelum presentasi dimulai untuk mengobrol dengan mereka, misalnya bertanya kabar atau projek apa yang sedang mereka garap. Dengan demikian, Anda dapat mengenal lebih dalam calon pelanggan dan mendapatkan informasi tertentu yang dapat Anda gunakan dalam kegiatan demo produk. 

Menilik lebih jauh, dengan melakukan pembicaraan ini calon pelanggan akan merasa lebih diperhatikan sehingga dapat menimbulkan kedekatan antara Anda dengan calon pengguna produk Anda. Pun ketika sudah melakukan pembelian, calon pelanggan akan merasa tenang dalam menggunakan produk Anda. Sebab, ketika mengalami kendala, mereka dapat langsung membicarakannya dengan perusahaan Anda. Mereka merasa perusahaan Anda memiliki komunikasi yang baik sehingga kendala yang mungkin mereka alami dapat diatasi dengan baik. 

Catat Hasil Kegiatan Demonstrasi Dan Menentukan Langkah Lanjutan

Setelah pelaksanaan demo produk berakhir, saatnya Anda mencatat segala hasilnya ke dalam satu sistem. Catatan tersebut nantinya akan memudahkan Anda dalam mengambil langkah lanjutan setelah proses demo atau follow up. Langkah ini misalnya menentukan calon pelanggan mana yang penting untuk dijadikan prioritas dan kapan Anda harus melakukan follow up. Ini perlu Anda perhatikan karena jumlah calon pelanggan yang telah melakukan demo dengan Anda bukan hanya satu atau dua. Ketika Anda melakukan pencatatan dengan baik, maka proses tindak lanjut dapat berjalan maksimal sehingga Anda tidak akan melewatkan kesempatan yang berujung pada meningkatkan penjualan. 

Usai melakukan pencatatan, sebagaimana dibahas di atas, Anda juga perlu menganalisa dan mengambil langkah lanjutan berdasarkan data yang Anda catat. Umumnya, ada dua langkah yang bisa Anda ambil setelah melaksanakan demo produk b2b. Pertama, mengajukan surat perjanjian kerja sama jika calon pelanggan cocok dengan produk Anda. Kedua, mengusulkan calon pengguna untuk mencoba sendiri produk yang Anda tawarkan melalui percobaan gratis atau free trial bagi mereka yang belum cocok dengan apa yang Anda presentasikan. Harapannya, ini dapat meningkatkan penjualan produk Anda.  


Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan customer relationship management atau akrab dikenal CRM, salah satunya CRM Arvis. CRM ini memudahkan tim penjualan Anda melakukan pencatatan untuk setiap aktivitasnya secara real time sehingga Anda dapat memantaunya kapan pun dan di mana pun dengan cepat dan mudah. Tidak hanya itu, untuk membantu tim penjualan mengetahui stok produk yang tersedia, Anda juga dapat melakukannya hanya dalam satu sistem saja. Tertarik mencobanya? Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi tim Arvis melalui nomor WhatsApp berikut atau mengisi formulir penjadwalan demo di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *